PERBEDAAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA BERDASARKAN PENEMPATAN TERNAK BESAR PADA MALAM HARI

DI RUMAH PENDUDUK DESA BUARAN

KECAMATAN MAYONG, JEPARA

ARTIKEL SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

dengan Peminatan Epidemiologi

OLEH :

ABDUL QORIB

A2A001002

Pembimbing :

Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes

Sayono, SKM

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SEMARANG

2005


HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan

tim penguji skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Muhammadiyah Semarang

Pembimbing I

Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes

Pembimbing II

Sayono, SKM

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan

tim penguji skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Muhammadiyah Semarang

Pada tanggal :

13 September 2005

Tim penguji :

1. Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes                             ………………………………

2. Sayono, SKM                                                         ………………………………

3. Ir. Martini, M.Kes                                                   ………………………………


PERBEDAAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA BERDASARKAN PENEMPATAN TERNAK BESAR PADA MALAM HARI DI RUMAH PENDUDUK DESA BUARAN KECAMATAN MAYONG, JEPARA

Abdul Qorib* Retno Hestiningsih ** Sayono**

ABSTRAK

Latar Belakang : Nyamuk Anopheles aconitus berperan sebagai vektor penyakit malaria di Desa Buaran. Nyamuk ini lebih bersifat suka menggigit binatang (zoofilik) daripada suka menggigit manusia (antrophofilik) . Banyak nyamuk datang karena tertarik untuk menghisap darah hewan ternak besar yang berada dekat dengan rumah, sehingga rumah tersebut mempunyai kepadatan nyamuk yang sangat tinggi. Hal tersebut akan mempengaruhi penularan penyakit malaria, karena nyamuk tidak hanya menggigit hewan saja tetapi manusia akan digigit pula.

Tujuan : Mengetahui perbedaan kejadian malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah eksplanatori, metode survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 90 rumah dengan masing-masing 30 rumah dalam jarak  > 50 m tidak ditemukan ternak, 30 rumah terpisah dengan ternak (jarak ternak 10 m – 50 m dari rumah) dan 30 rumah menempatkan ternak menyatu dengan penghuninya. Kejadian malaria ditentukan dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis dari salah satu penghuninya. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95 %.. Variabel terikatnya adalah kejadian penyakit malaria, sedangkan variabel bebasnya adalah penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk.

Hasil Penelitian : Pada sampel dengan rumah tidak ada ternak ditemukan 1 orang (3,3 %) positif malaria. Sedangkan  sampel rumah terpisah dengan ternak ditemukan 2 orang (6,7 %) positif malaria. Adapun sampel dengan rumah menyatu dengan ternak ditemukan 10 orang (33,3 %) positif malaria. Hasil uji Kai Kuadrat (Chi-Square), dengan tingkat kesalahan 0,5 % didapat hasil p=0,001 dimana p<a sehingga H0 gagal ditolak atau “Ada Perbedaan Kejadian malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara”.

Kesimpulan : Ada perbedaan kejadian penyakit malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.

Kata kunci : Kejadian penyakit, penempatan ternak besar,  malaria

THE DIFFERENCE OF MALARIA OCCURRENCE BASED ON BIG LIVESTOCK LOCATION AT NIGHT ABAUT HOME IN BUARAN VILLAGE, MAYONG                     SUB-DISTRICT, JEPARA DISTRICT

Abdul Qorib*Retno Hestiningsih** Sayono**

ABSTRACT

Background : Anopheles aconitus mosquito has role as malaria vector in Buaran Village. The mosquito has more character bity animal (zoofolic) than biting human (antrophofilic). The mosquito come very much because interest for calculation blood animal near home location, so that these home have mosquito density highly. Those will influence occurrence of malaria infection because mosquito not only to bite big livestock, but people also.

Purpose : Knowing the difference of malaria occurrence based on big livestock location at night abaut home Buaran Village, Mayong Sub-District, Jepara District.

Research Method: This research type is explanatory, survey method with cross sectional approach. The research sample is 90 houses which each 30 houses in radius ³ 50 m was not found livestock, 30 houses are separated with livestock (livestock distance 10 m – 50 m from the house)) and 30 houses put their livestock to be one with the occupied. Malaria occurrence is definite by microscopic checking from one of the occupied. The collective data is analyzed by Chi-square test with significant level 95 %. The dependent variable is malaria disease occurrence, while the independent variable is places the big livestock in the night in the people house.

Research Result : Sample of house with no livestock found 1 people (3,3 %) is positive malaria. While separate house with livestock found 2 people (6,7 %) is positive malaria. Sample of house with livestock in the same place found 10 people (33,3 %) is positive malaria. Result of Chi Square with fault level 0,5% got result of p=0,001 where p<so H0 is fail to refuse or ” There is different of malaria occurrence based on big livestock location at night abaut home Buaran Village, Mayong Sub-District, Jepara District.”

Conclusion : There is different of malaria occurrence based on big livestock location at night abaut home Buaran Village, Mayong Sub-District, Jepara District.

Keyword : Disease occurrence, big livestock location, malaria.

*    Student of Public Health Faculty University of Muhammadiyah Semarang

**  Lecturer of Public Health Faculty University of Muhammadiyah Semarang

PENDAHULUAN

Malaria saat ini masih menjadi masalah kesehatan umum yang utama. Lebih dari 40 % masyarakat dunia (di 100 negara) atau lebih dari 200 juta orang terpapar oleh berbagai tingkat risiko malaria. Selain itu dengan adanya alat transportasi modern yang tepat, sebagian masyarakat yang berasal dari daerah non malaria menjadi terpapar oleh infeksi. 1)

Di Indonesia sampai saat ini angka kesakitan malaria masih cukup tinggi terutama di daerah Luar Jawa dan Bali 2). Annual Parasite Incidence (API) di pulau Jawa dan Bali pada tahun 1997 adalah 0,12 per 1000 penduduk sedangkan di luar Jawa dan Bali angka Paracite Rate (PR) tetap tinggi yaitu 4,78 % pada tahun 1997 tidak banyak beda dengan angka PR tahun 1990 3).

Untuk Wilayah Jawa Tengah, penyakit malaria cenderung ada peningkatan dari tahun 1994 API 0,26 per 1000 penduduk sampai dengan tahun 2001 API 1,5  per 1000 penduduk. Terlihat empat tahun terakhir telah terjadi peningkatan angka malaria di Jawa Tengah Lebih dari empat kali 4).

Kabupaten Jepara merupakan salah satu daerah endemis malaria di wilayah Jawa Tengah. Pada tahun 2004 ada 192 kasus dengan angka kesakitan malaria API sebesar 0,18 perseribu penduduk, jauh lebih tinggi daripada standart nasional sebesar 0,08 per mil. Adapun kasus tertinggi (42,18 %) berada di wilayah Puskesmas Mayong I dengan jumlah kasus sebanyak 81 kasus  dengan API 2,5 permil 5).

Gambaran umum malaria di Puskesmas Mayong I adalah terjadinya ledakan kasus pada tahun 2000 API 8,7 per mil dan tahun 2001 API 12 per mil, kemudian menurun mulai pada tahun 2002 dan pada tahun 2004 API menjadi 2,5 per mil. Penurunan kasus ini terjadi karena pada tahun 2004 program intervensi ke wilayah Puskesmas Mayong I banyak dilakukan seperti Active Case Detection (ACD), Pasive Case Detection (PCD), Mass Fever Survey (MFS), Larvasiding dan Biological Control 6).

Desa Buaran yang merupakan salah satu desa di wilayah Puskesmas Mayong I dari tahun ke tahun merupakan desa endemis malaria dan termasuk katagori Hight Case Incidence (HCI) dengan API > 5 permil pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2002. Tetapi pada tahun 2004 telah terjadi penurunan menjadi daerah Medium Case Incidence (MCI) dengan API sebesar              3,5 permil 6), sedangkan angka Slade Positive Rate (SPR) adalah 3,43%.

Nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit malaria di Desa Buaran adalah Anopheles aconitus. 6). Nyamuk ini lebih bersifat suka menggigit binatang (zoofilik) daripada sifat suka menggigit manusia (antrophofilik).7) Padahal di Desa Buaran yang mayoritas penduduknya adalah petani dan sebagian dari mereka juga memiliki ternak besar (sapi). Jumlah sapi di Desa Buaran menurut Dinas Peternakan Kecamatan Mayong adalah tidak tetap dan berkisar antara 100 ekor sampai 150 ekor.

Petani di Desa Buaran biasanya memiliki sapi hanya 1-2 ekor saja. Untuk alasan keamanan sapi-sapi tersebut pada malam hari dipelihara di dalam kandang yang menyatu dengan rumah. Sedangkan pada siang hari, pada waktu tidak dipekerjakan atau digembalakan, diikat di halaman rumah. Setiap pagi bilamana sapi sudah dikeluarkan, maka kandang dibersihkan. Faeces bersama-sama sisa makanan diangkat dan bekas-bekas urine disiram dengan abu dari api unggun yang dibuat tiap malam guna mengusir nyamuk.

Dilihat dari uraian di atas maka penempatan ternak besar pada malam hari dapat mempengaruhi kontak nyamuk dengan manusia. Banyak nyamuk datang karena tertarik untuk menghisap darah hewan ternak besar yang berada dekat dengan rumah, sehingga rumah tersebut mempunyai kepadatan nyamuk yang sangat tinggi. Hal tersebut akan mempengaruhi penularan penyakit malaria, karena nyamuk tidak hanya menggigit hewan saja tetapi manusia akan digigit pula. Oleh karena itu perlu diteliti tentang perbedaan kejadian malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.

METODE

Jenis penelitian ini adalah eksplanatori, menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah rumah hunian yang terdapat di Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara yaitu sebanyak 957 rumah.  Sampel penelitian sebanyak 90 rumah dengan masing-masing 30 rumah dalam jarak  > 50 m tidak ditemukan ternak, 30 rumah terpisah dengan ternak (jarak ternak 10 m – 50 m dari rumah) dan 30 rumah menempatkan ternak menyatu dengan penghuninya. Kejadian malaria ditentukan dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis dari salah satu penghuninya. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95 %.. Variabel terikatnya adalah kejadian penyakit malaria, sedangkan variabel bebasnya adalah penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian penyakit malaria, sedangkan variabel bebasnya adalah penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk.

Penghitungan statistik yang dilakukan dengan tingkat kemaknaan 95%. Analisa statistik yang digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan kejadian penyakit malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara adalah uji Chi-Square.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Keadaan Sampel

Dari data yang diperoleh melalui kuesioner kepada responden, didapatkan gambaran sebagai berikut. Sebagian besar sampel berjenis kelamin perempuan (64,4 %), sedangkan sisanya sebanyak 35,6 % adalah laki-laki. (Tabel 1).

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Sampel pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d            3 Agustus 2005

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 32 35,6
Perempuan 58 64,4
Jumlah 90 100

Dipilihnya mayoritas sampel dengan berjenis kelamin perempuan dimaksudkan agar kejadian malaria yang terdeteksi benar-benar berasal dari gigigtan nyamuk di dalam rumah, karena pada umumnya kaum perempuan kalau malam lebih banyak berdiam diri di dalam rumah, dibandingkan kaum laki-laki yang mempunyai kebiasaan ke luar rumah pada malam hari. Jumlah laki-laki  dalam penelitian ini sebanyak 32 orang (35,6 %) yang terdiri dari  anak-anak dan manula serta sebagian kecil saja yang berusia produktif. Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan pada sampel ini sebanding dengan data penduduk di wilayah Puskesmas Mayong I pada tahun 2004 yaitu jumlah laki-laki  15.345 jiwa (47,42%) dan perempuan 17. 012  jiwa (52,58%) dari jumlah penduduk 32.357 jiwa.6)

Pendidikan sampel yang terbanyak adalah tamat SLTP (51,1%), disusul SD / tidak tamat SD (36,7 %), lalu tidak sekolah (11,1 %) dan yang paling sedikit adalah D3 / PT (1,1 %). Untuk distribusi frekuensi menurut tingkat pendidikan sampel dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d            3 Agustus 2005

Pendidikan Jumlah Persentase (%)
Tidak sekolah 10 11,1
SD/tak tamat SD 33 36,7
Tamat SLTP 46 51,1
D3 / perguruan tinggi 1 1,1
Jumlah 90 100

Dari tabel 2 terlihat bahwa sebagian besar sampel adalah SD/tak tamat SD dan tamat SLTP (87,8%). Seperti pada penelitian yang tercatat bahwa pendidikan penduduk sebagian besar tamat SD dan SLTP (88,5%). 9)

Keadaan tersebut erat kaitannya dengan adat istiadat atau kebiasaan di Desa Buaran. Di desa tersebut orang tua malas menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena beberapa alasan misalnya : Jauhnya lokasi sekolah, sulitnya pengawasan anak, dan kekhawatiran anaknya terjerumus kehal-hal yang bersifat negatif. Orang tua lebih condong untuk memasukkan anaknya ke pondok-pondok pesantren yang ada di sekitar Desa Buaran.

Untuk jenis pekerjaan terbanyak adalah petani (32,2 %), kemudian buruh (31,1 %), jasa (15,6 %) dan wiraswasta (2,2 %), sedangkan lainnya tidak bekerja (18,9 %). Adapun distribusi frekuensi menurut jenis pekerjaan sampel dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Petani 29 32,2
Wiraswasta 2 2,2
Buruh 28 31,1
Jasa 14 15,6
Tak bekerja 17 18,9
Jumlah 90 100

Terlihat di tabel 3 bahwa jenis pekerjaan terbanyak pada sampel adalah petani 32.2 %. Data ini sebanding dengan data penduduk menurut jenis mata pencaharian di wilayah puskesmas Mayong I tahun 2004 yaitu petani sebanyak 10.251 orang (31,7%) dari jumlah penduduk 32.357 orang 6). Hal ini disebabkan karena wilayah Desa Buaran sebagian besar adalah daerah sawah dan perkebunan tebu. Dilihat pada tingkat pendidikan yang hanya tamat SD dan SLTP, maka hanya jenis pekerjaan petani cocok bagi kehidupan mereka.

Keadaan rumah sampel semua mempunyai dinding dari jenis tembok, yaitu sebanyak 49 rumah (54,4%) jauh dari tempat perindukan nyamuk, tetapi ada 32 rumah (35,6%) berada di dekat tempat perindukan sungai dan 9 rumah (10%) di dekat sawah dengan jarak rumah dengan tempat perindukan minimum 10 m dan maksimum 650 m, sedangkan jarak rata-ratanya adalah 283 m dengan simpangan baku 170,84. Distribusi frekuensi lokasi rumah sampel dapat dilihat pada tabel 4.

Pada tabel 4 sebanyak 45,6 % rumah berada tak jauh dari tempat perindukan nyamuk dengan jarak rata-rata adalah 283 m, dimana jarak tersebut masih merupakan jarak terbang nyamuk Anopheles aconitus7). Dengan keadaan tersebut, rumah sampel mempunyai tingkat risiko tinggi terhadap penularan malaria.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Lokasi Rumah Terhadap Tempat Perindukan Nyamuk pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005.

Tempat Perindukan Jumlah Persentase (%)
Tidak ada 49 54,4
Sawah 9 10,0
Sungai 32 35,6
Jumlah 90 100

Hasil pemetaan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Buaran, menyebutkan bahwa wilayah Desa Buaran memiliki areal sawah sebesar 749 ha (60% dari luas desa) dan di tengah desa mengalir sebuah sungai sepanjang 8 km. Hal tersebut merupakan tempat perindukan (breeding place) bagi nyamuk Anopheles aconitus yang sangat cocok. Pada survei jentik nyamuk Anopheles aconitus pada tahun 2000 di Desa Buaran menyebutkan bahwa rata-rata kepadatan larva Anopheles aconitus di tempat perindukan per 50 ciduk adalah bulan Mei 25 (0,5), bulan Juni 40 (0,8), bulan Juli 52 (1,04), bulan Agustus 95 (1,9), bulan September 31 (0,6) dan Oktober 57 (1,1). 10) Dalam penelitian lain juga menyebutkan bahwa desa yang memiliki areal persawahan > 60 mempunyai penderita malaria lebih banyak dibanding dengan desa-desa yang memiliki areal persawahan < 30 %. 11)

Perilaku sampel menunjukkan bahwa dalam sebulan terakhir 78,9 % memakai obat nyamuk jenis bakar dan 7,8 % memakai obat nyamuk jenis oles, sedangkan sisanya 13,3 % tidak memakai obat nyamuk (Tabel 5).

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Memakai Obat Nyamuk pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005.

Jenis Obat Nyamuk Jumlah Persentase (%)
Tidak Pakai 12 13,3
Bakar 71 78,9
Oles 7 7,8
Jumlah 90 100

Terlihat pada tabel 5 bahwa sebagian besar (78,9%) sampel mempunyai kebiasan memakai obat nyamuk jenis bakar. Hal tersebut disebabkan karena obat nyamuk jenis bakar paling murah harganya dan mudah didapatkan di Desa Buaran, walaupun efektifitas obat nyamuk jenis tersebut tidak maksimal dan bahkan kemungkinan mempunyai efek yang merugikan kesehatan manusia terutama pada sistim pernafasan. Hal ini juga pernah diteliti bahwa 85 orang yang biasa memakai obat nyamuk ada 77 orang pernah sakit malaria dan 8 orang tidak pernah sakit malaria. 9) Berdasarkan kebiasaan tidur, sebanyak 7,8% sampel mempunyai kebiasaan tidur memakai kelambu, sedangkan sisanya sebanyak 92,2% biasa tidur tidak memakai kelambu (Tabel 6).

Dari tabel 6 terlihat bahwa sebagian besar sampel (78,9%) punya kebiasaan tidur tidak memakai kelambu. Hal ini disebabkan karena dengan memakai kelambu dirasakan akan mengganggu kenyamanan tidur. Ketidaknyamanan tersebut disebabkan adanya perasaan tempat tidur kelihatan menjadi sempit dan pernafasan yang tidak bebas. Dengan kadaan tersebut sampel mempunyai tingkat risiko tinggi terhadap penularan penyakit malaria. Dimana pada penelitian terdahulu menyebutkan bahwa dari 119 responden yang punya kebiasaan memakai kelambu, 95 sampel pernah sakit malaria dan 24 sampel tidak pernah sakit malaria 9). Dikatakan pula bahwa beberapa program pencegahan malaria dengan membagikan kelambu kepada masyarakat sering tidak mencapai hasil yang memuaskan.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Tidur Memakai Kelambu pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005.

Kelambu Jumlah Persentase (%)
Ya 12 13,3
Tidak 71 78,9
Jumlah 90 100

Frekuensi Kejadian Penyakit malaria

Diagnosis pasti infeksi malaria dilakukan dengan menemukan parasit dalam darah yang diperiksa dengan mikroskop. Pemeriksaan sediaan darah tebal dilakukan dengan memeriksa 100 lapang pandang mikroskopis dengan pembesaran 500 – 600 yang setara dengan 0,20 ul darah. Jumlah parasit dapat dihitung per lapang pandang mikroskopis. 7) Dalam penelitian ini angka kejadian penyakit malaria berasal dari data hasil pemeriksaan darah pada sampel di laboratorium Puskesmas Mayong I yaitu terdapat parasit (positif) dan tak ada parasit (negatif), adapun data berskala nominal.

Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium pada 90 orang sampel didapatkan sebanyak 13 orang (14,4 %) adalah positif malaria sedangkan sisanya sebanyak 77 orang (85,6 %) adalah negatif malaria. Gambaran distribusi frekuensi kejadian penyakit malaria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium ini dapat dilihat dalam tabel 7.

Dengan ditemukannya 13 orang positif malaria di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara yang jumlah penduduknya 5.740 orang pada penelitian ini, maka desa tersebut dapat dikatakan merupakan daerah MCI dengan nilai API sebesar 2,26 0/00 dan nilai SPR 14,4%. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan angka API dan SPR di Desa Buaran pada tahun 2004 yaitu nilai API 3,5 0/00 dan nilai SPR 3,43% 6). Perbedaan ini tidak bisa dijadikan tolok ukur perbandingan, karena kemungkinan penyebabnya adalah perbedaan metoda penghitungan, yaitu karena jangka waktu pemeriksaan yang berbeda. API dihitung dalam jangka waktu satu tahun 2), sedangkan dalam penelitian ini hanya sesaat (survey cross sectional). Walaupun demikian penelitian ini menghasilkan data baru penderita malaria sebesar 14,4%.

Tabel 7.  Distribusi Frekuensi Kejadian Penyakit Malaria Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005.

Kejadian Malaria Jumlah Persentase (%)
Positif 13 14,4
Negatif 77 85,6
Jumlah 90 100

Analisa Bivariat dengan Uji Chi-Square 12)

Untuk mengetahui perbedaan kejadian penyakit berdasarkan penempatan letak ternak besar pada malam hari perlu dibuatkan sebuah tabel silang antara katagori letak ternak dengan hasil pemeriksaan darah di laboratorium (Tabel 8).

Tabel 8. Hasil Tabel Silang Antara Penempatan Ternak pada Malam Hari dengan Kejadian Penyakit  Malaria pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005.

Katagori Rumah Kejadian Peny. Malaria Jumlah X2 p
Positif Negatif
JML % JML %
Tak Ada Ternak 1 3.3 29 96.7 30

13,127

0,001
Terpisah 2 6.7 28 93.3 30
Menyatu 10 33.3 20 66.7 30
Jumlah 13 14.4 77 85.6 90

Pada tabel 8 terlihat bahwa sampel dengan letak rumah radius >50 m tidak terdapat ternak besar pada malam hari (Tak Ada Ternak) ditemukan       1 orang  positif malaria dan 29 orang negatif malaria. Sedangkan  sampel dengan letak rumah jarak 10-50 m  dengan ternak besar pada malam hari (Terpisah) ditemukan 2 orang positif malaria dan 28 orang negatif malaria. Adapun sampel dengan letak rumah hunian yang pada malam hari terdapat ternak besar di dalam rumah atau dalam radius < 10 m dari rumah terdapat kandang ternak besar yang masih berfungsi (Menyatu) ditemukan 10 orang positif malaria dan 20 orang negatif malaria.

Dari perhitungan dengan uji Chi-Square, antara penempatan ternak dengan kejadian penyakit malaria dengan tingkat kesalahan a = 5 % didapat hasil nilai p adalah 0,001 dimana p < a sehingga H0 ditolak, atau dengan kata lain “Ada perbedaan kejadian penyakit malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara”.

Perbedaan tersebut disebabkan nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit malaria di Desa Buaran yaitu Anopheles aconitus yang bersifat suka menggigit binatang (zoofilik) daripada sifat suka menggigit manusia (antrophofilik).7) Keadaan tersebut menyebabkan rumah hunian dengan katagori ‘menyatu’ banyak didatangi nyamuk Anopheles aconitus karena tertarik terhadap bau ternak hewan besar dan untuk menghisap darahnya. Apabila nyamuk yang datang terlalu banyak atau mempunyai kepadatan yang tinggi, maka nyamuk tersebut tidak hanya menggigit hewan ternak besar saja tetapi juga akan menggigit manusia. Hal tersebut akan mempengaruhi kejadian penularan penyakit malaria, karena apabila nyamuk yang menggigit manusia di dalam tubuhnya mengandung parasit malaria (sprozoit) maka tidak menutup kemungkinan manusia yang digigit nyamuk tersebut akan tertular malaria.

Disini peran ternak besar justru membantu penularan penyakit jika ditempatkan ’menyatu’ dengan rumah. Tetapi apabila ternak diletakkan ’terpisah’ dari rumah, maka fungsi ternak adalah sebagai tameng (barier) karena nyamuk yang sembunyi di dalam rumah akan keluar dari rumah dan terbang ke arah ternak berada. Dengan kata lain adanya ternak besar dapat mengurangi jumlah gigitan nyamuk pada manusia, apabila ternak tersebut dikandangkan tidak jauh dari rumah.2)

Adapun dalam penelitian yang terdahulu juga menyebutkan bahwa orang yang berada di rumah dengan letak ternak di dalam rumah digigit nyamuk Anopheles aconitus rata-rata enam kali lebih banyak dari pada orang yang berada di dalam rumah tanpa ternak.13) Dalam penelitian lain juga menyebutkan bahwa ada hubungan antara jumlah kandang ternak besar di dalam rumah dengan jumlah penderita malaria di desa-desa wilayah Puskesmas Mayong I, dimana semakin banyak jumlah kandang maka semakin banyak pula jumlah penderita malaria di desa tersebut.11) Hal ini diperkuat lagi pada sebuah penelitian yang menyimpulkan ada perbedaan kepadatan nyamuk Anopheles aconitus dalam rumah berdasarkan keberadaan hewan ternak sapi atau kerbau pada malam hari di Desa Buaran, dimana pada rumah terdapat ternak rata-rata kepadatan nyamuknya adalah 6,57 ekor per jam dan rumah tidak terdapat ternak rata-rata kepadatan nyamuk Anopheles aconitus adalah 3,97 ekor per jam.14)

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Kejadian penyakit malaria pada penelitian ini adalah 13 kasus dari            90 orang yang diperiksa (SPR = 14,4%).
  2. Kejadian penyakit malaria terdapat pada 1 kasus (1,1%) dengan letak rumah dengan katagori ‘tak ada ternak’, 2 kasus (2,2%) dengan letak rumah dengan katagori ‘terpisah’, dan 10 kasus (11,1%) dengan letak rumah dengan katagori ‘menyatu’.
  3. Ada perbedaan Kejadian penyakit malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.

Saran

Untuk menurunkan kejadian penyakit malaria di Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, diperlukan koordinasi antara Puskesmas (Kepala Puskesmas, Sie Promkes dan Sie P2M) dengan Lintas Sektor untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang :                   1). Pentingnya pemisahan  penempatan ternak besar dengan rumah hunian terutama pada malam hari dengan jarak minimal 10 m.  2). Apabila hal tersebut tidak dimungkinkan (ternak besar di dalam rumah), maka diperlukan tindakan pencegahan yaitu menghindari gigitan nyamuk dengan memakai obat anti nyamuk, kelambu tidur, pemasangan kassa anti nyamuk pada ventilasi rumah dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Gilles H.M. 1997. Penatalaksanaan Malaria Berat dan Komplikasi. Alih Bahasa : Irawati Setiawan. Jakarta : Hipocrates.
  1. Hariyanto, 2000. Malaria : Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis, dan Penanganan. Jakarta. EGC. I : 1-25
  1. Sumarsono. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi I. Jakarta : FK UI. 443-449
  1. Sri Ekowatiningsih. 2002. Survei Tempat Istirahat Nyamuk Anopheles di Dalam Rumah yang Berbeda Konstruksi Dinding di Desa Buaran Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Semarang : FKM UNDIP. 1-3
  1. Goenawan Woloejo. 2005. Rapat Kerja Kesehatan Kab Jepara th 2005. Jepara: DKK Jepara
  1. Tri Marthoni. 2004. Laporan Hasil Kegiatan Tim Epidemiologi Puskesmas Tahun 2004. Jepara : Puskesmas Mayong I. 3-14
  1. Srisasi Gandahusada, Herry D. Ilahude dan Vita Pribadi. 1998. Parasitologi Kedokteran. Edisi III. Jakarta : FKUI. 171-209
  1. Azrul Azwar, 1999. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : Binarupa Aksara
  1. Bambang Hadi K, 2001. Studi KAP (Knowledge Attitude Practic) Malaria Sebagai strategi Pencegahan Penyakit Malaria di Masyarakat Daerah Endemis dan Non Endemis di Kabupaten Jepara. Jepara :            Puslitbangkes.      24-36
  1. Yunanto, 2000. Pengembangan Indikator Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) untuk Monitoring Transmisi Malaria di Kabupaten Jepara. Jepara : Puslitbangkes. 14
  1. Nasiban, 2003. Hubungan Antara Kandang Ternak Besar, Kepadatan Vektor dan Lingkungan Geografi dengan Jumlah Penderita Malaria di Desa-desa di Wilayah Kerja Puskesmas Mayong I Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara, Semarang : FKM Unimus. 9-19
  1. Luknis Sabri, Sutanto Priyogo Hastono. 1999. Biostatistik Dasar. Depok : FKM UI. 106-121
  1. Baroji. 1983. Pengaruh penempatan ternak di dalam Rumah Terhadap Jumlah Vektor Malaria Anopheles aconitus Anopheles aconitus yang menggigit orang dan yang sembunyi di dalam rumah. Konggres dan Seminar Biologi ke I di Universitas Erlangga. Surabaya.
  1. Hadi Sarwoko, 2005. Perbedaan Kepadatan Nyamuk Anopheles aconitus dalam rumah berdasarkan keberadaan Hewan Ternak Sapi atau Kerbau Pada Malam Hari di Desa Buaran, Mayong, Jepara. Semarang : FKM Unimus. 8
  1. Mardalis. 1989. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta : Bumi Aksara.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Retno Hestiningsih dan Bapak Sayono selaku pembimbing akademik. Bapak Sulchan selaku penguji proposal penelitian. Ibu Martini yang telah memberikan revisi dan masukan artikel penelitian . Bapak Nurikan selaku Kepala Puskesmas Mayong I yang telah memberikan ijin penelitian. Mustaimatun selaku pelaksana laboratorium yang melakukan pemeriksaan parasit malaria. Misbah, Warkan dan Muhtarom selaku Juru Malaria Desa (JMD) yang membantu dalam pengambilan darah sampel. Isteri tercinta yang selalu memberikan semangat dan dorongan baik moril maupun materiil, serta semua pihak yang telah membantu sampai artikel ini selesai.

LAMPIRAN

1.   Kuesioner Survei Kejadian Penyakit Malaria Berdasarkan Penempatan Ternak Besar pada alam Hari di Rumah Penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.

Tanggal wawancara    : Tanda tangan responden  :
Nama pewawancara    : Nama responden              :

Nomor responden            :

Identitas Sampel

1. Nama                            : ……………………………………..

2. Status dalam keluarga   : 1. KK

2. Istri

3. Anggota keluarga (anak, orang tua, saudara, dll)

3. Umur                             : ………….. tahun

4. Jenis Kelamin                : 1. Laki-laki    2. Perempuan

5. Alamat                          : Dukuh ……………………..RT …..RW…..Buaran.

Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya

6. Pendidikan  terakhir sampel     : 1. Tidak sekolah        4. Tamat SLTA

2. SD / tamat SD       5. Tamat D3/PT

3. Tamat SMP

7. Pekerjaan Sampel: 1. Petani                  5. Jasa (penjahit, tukang,  sopir, dll)

2. Pedagang           6. Pegawai (PNS, ABRI, Pensiunan)

3. Wiraswasta         7. Tidak bekerja

4. Buruh kerajinan

Keberadaan dan Penempatan Ternak Besar terhadap rumah

8. Apakah di rumah atau di sekitar rumah ada yang mempunyai / memelihara

ternak besar (sapi)?          1. Ya                            2. Tidak

9. Bagaimana keberadaan ternak tersebut pada malam hari?

  1. Tak ada ternak (radius 50 m dari rumah tidak terdapat ternak ).
  2. Terpisah (jarak ternak  dengan rumah antara 10 m sampai 20 m).
  3. Menyatu (ternak terletak kurang dari 10 m / di dalam rumah)

Kondisi Lingkungan Sekitar Rumah

10. Apakah di sekitar rumah (radius < 200m) terdapat tempat perindukan nyamuk?       1. Ya                            2. Tidak

11. Jika “ ya “, berupa apa ?

0. Tak ada             3. Saluran air / selokan            6. Kolam

1. Sawah               4. Sungai                                 7. Bak air dlm rumah

2. Mata air             5. Genagan Sawah                  8. Lainnya, sebutkan .

12. Berapa jarak tempat perindukan nyamuk dengan rumah ? ………meter

Kondisi di Rumah

13. Dinding rumah terbuat dari : 1. Tembok                   4. Bambu / gedek

2. Setengah tembok    5. Lainnya sebutkan

3. Kayu

Perilaku

14. Dalam sebulan terakhir, apakah biasa memakai obat nyamuk ?

1. Ya               2. Tidak

15. Bila “ Ya “, obat nyamuk jenis apa ? 0. Tak pakai    1. bakar     2. Semprot

3. oles              4. lainnya, sebutkan

16. Dalam sebulan terakhir, apakah biasa tidur memakai kelambu ?

1. Ya               2. Tidak

17. Dalam sebulan terakhir, apakah biasa keluar malam ?

1. Ya               2. Tidak

18. Dalam sebulan terakhir, apakah pernah menginap di lain rumah  ?

1. Ya               2. Tidak

Riwayat Pengobatan

19. Apakah pernah sakit malaria ?

1. Ya               2. Tidak

20. Jika “ya” kapan ?   ………………………..bulan yang lalu

21. Obat untuk mengobati malaria bersal dari :

0. Tak pernah sakit                  2. JMD                        4. Lainnya, sebutkan

1. Dokter, bidan, paramedis   3. Obat beli sendiri, sebutkan

Hasil Laboratorium (diisi oleh petugas laboratorium)

22. Hasil pemeriksaan sediaan darah di laboratorium   1. Positif   2. Negatif

Tanda-tangan Pewawancara

(……………………………)

2. Data sampel

HASIL PEMERIKSAAN SLADE MALARIA PADA SAMPEL
DENGAN RUMAH TIDAK ADA TERNAK (> 50m)
DI DESA BUARAN, MAYONG, JEPARA
NO TGL PEWAWAN RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
CARA PONDEN
1 27/7/05 Misbah Siti Adawiyah Siti  A. Istri 34 perempuan 1 tamat SLTP jasa tidak tak ada ya sungai 40 tembok ya bakar tidak tidak tidak ya 12 JMD negatif
2 27/7/05 Misbah Kasim Rodikah Anggota kel 20 perempuan 1 tamat SLTP buruh tidak tak ada ya sungai 150 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
3 27/7/05 Misbah Tarmuji Tarmuji Anggota kel 30 Laki-laki 1 tamat SLTP buruh tidak tak ada tidak tak ada 450 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
4 27/7/05 Misbah Khotik Khotik Istri 62 perempuan 1 tidak sekolah petani tidak tak ada ya sungai 125 tembok tidak tak pakai tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
5 27/7/05 Misbah Rofudah Rofudah Istri 45 perempuan 1 tamat SLTP buruh tidak tak ada tidak tak ada 350 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
6 27/7/05 Misbah Suyati Suyati Istri 46 perempuan 1 tamat SLTP buruh tidak tak ada ya sungai 200 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
7 27/7/05 Misbah Shobokhah Shobakhah Istri 35 perempuan 1 tamat SLTP buruh tidak tak ada tidak tak ada 500 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
8 27/7/05 Misbah Supiah Supiah Istri 36 perempuan 5 SD/tak tamat SD buruh tidak tak ada tidak tak ada 270 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
9 27/7/05 Misbah Ngatmi Ngatmi Istri 63 perempuan 5 SD/tak tamat SD buruh tidak tak ada tidak tak ada 300 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
10 1/8/05 Misbah Sirah Sirah Istri 48 perempuan 5 tamat SLTP buruh tidak tak ada tidak tak ada 400 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
11 1/8/05 Misbah Sunipah Sunipah Istri 34 perempuan 5 tamat SLTP buruh tidak tak ada tidak tak ada 460 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
12 1/8/05 Misbah Rofiah Rofiah Istri 47 perempuan 2 tamat SLTP petani tidak tak ada tidak tak ada 340 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
13 1/8/05 Misbah Kurin Kurin KK 59 Laki-laki 2 SD/tak tamat SD petani tidak tak ada tidak tak ada 260 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
14 1/8/05 Misbah Siti Junaidah Siti Junaidah Anggota kel 19 perempuan 2 tamat SLTP jasa tidak tak ada ya sawah 150 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
15 1/8/05 Misbah Rubiah Rubiah Istri 62 perempuan 2 SD/tak tamat SD petani tidak tak ada ya sawah 145 tembok tidak tak pakai tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
16 1/8/05 Misbah Kasmonah Kasmonah Istri 45 perempuan 2 tamat SLTP petani tidak tak ada ya sungai 100 tembok ya oles tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
17 2/8/05 Misbah Karom Karom KK 58 Laki-laki 2 SD/tak tamat SD petani tidak tak ada tidak tak ada 425 tembok ya bakar ya tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
18 2/8/05 Misbah Rusinah Rusinah Anggota kel 59 perempuan 1 SD/tak tamat SD buruh tidak tak ada ya sungai 160 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
19 2/8/05 Misbah Kamisih Kamisih Istri 58 perempuan 1 tidak sekolah petani tidak tak ada ya sungai 200 tembok tidak tak pakai tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
20 2/8/05 Misbah Juriyah Juriah Istri 48 perempuan 2 SD/tak tamat SD jasa tidak tak ada tidak tak ada 300 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
21 2/8/05 Misbah Rosidah Rosidah Istri 45 perempuan 5 tamat SLTP jasa tidak tak ada ya sungai 125 tembok ya oles tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
22 2/8/05 Misbah Ngapinah Ngapinah Istri 42 perempuan 5 tamat SLTP petani tidak tak ada tidak tak ada 220 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
23 2/8/05 Misbah Jasran Jasran KK 54 Laki-laki 5 SD/tak tamat SD petani tidak tak ada ya sungai 190 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
24 3/8/05 Misbah Taslim Taslim KK 48 Laki-laki 1 tamat SLTP petani tidak tak ada ya sungai 200 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
25 3/8/05 Misbah Mariah Mariah Istri 46 perempuan 2 tamat SLTP petani tidak tak ada tidak tak ada 450 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
26 3/8/05 Misbah Naimah Naimah Istri 49 perempuan 2 tamat SLTP petani tidak tak ada tidak tak ada 325 tembok tidak tak pakai ya tidak tidak ya 48 JMD negatif
27 3/8/05 Misbah Satimah Satimah KK 43 perempuan 2 tamat SLTP petani tidak tak ada tidak tak ada 320 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
28 3/8/05 Misbah Sokip Sokip KK 41 Laki-laki 4 tamat SLTP petani tidak tak ada ya sungai 100 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
29 3/8/05 Misbah Sumono Sumono KK 57 Laki-laki 4 SD/tak tamat SD petani tidak tak ada ya sawah 125 tembok tidak tak pakai tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
30 3/8/05 Misbah Sulimah Sulimah Istri 34 perempuan 1 SD/tak tamat SD buruh tidak tak ada tidak tak ada 360 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
KETERANGAN
1 = Nama Sampel 6  = Pendidikan sampel 11= Jika ya, berupa apa? 16= Kebiasaan memakai kelambu 21= obat malaria berasal dari
2  = Status dalam keluarga 7  = Pekerjaan sampel 12= Jarak tempat perindukan? 17= Kebiasaan keluar malam 22= Hasil pemeriksaan laborat
3  = Umur 8  = Adakah ternak besar disekitar rumah? 13= Dinding rumah terbuat dari 18= pernah menginap di rumah lain
4  = Jenis Kelamin 9  = Keberadaan ternak pada malam hari? 14= Kebiasaan pakai obat nyamuk 19= Pernah sakit malaria?
5  = Alamat (RW) 10= Adakah tempat perindukan? 15= Obat nyamuk jenis apa? 20= Kapan sakitnya?
HASIL PEMERIKSAAN SLADE MALARIA PADA SAMPEL
DENGAN LETAK TERNAK TERPISAH (10 m s/d 50 m)
DI DESA BUARAN, MAYONG, JEPARA
NO TGL PEWAWAN RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
CARA PONDEN
1 27/7/05 Warkan Zamroni Zamroni KK 42 Laki-laki 1 tamat SLTP petani ya terpisah ya sungai 40 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
2 27/7/05 Warkan Samlawi Samlawi KK 60 Laki-laki 1 tamat SLTP petani ya terpisah ya sungai 30 tembok ya oles tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
3 27/7/05 Warkan Zumaikah Zumaikah Istri 60 perempuan 1 SD/tak tamat SD buruh ya terpisah ya sungai 50 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
4 27/7/05 Warkan Ngadfiatun Ngatfiatun Istri 30 perempuan 1 tamat SLTP buruh ya terpisah tidak tak ada 300 tembok ya bakar ya tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
5 27/7/05 Warkan Sukarti Sukarti Istri 59 perempuan 1 SD/tak tamat SD buruh ya terpisah ya sungai 50 tembok tidak tak pakai tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
6 27/7/05 Warkan Rosidi Rosidi KK 26 Laki-laki 1 tamat SLTP jasa ya terpisah ya sawah 150 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
7 27/7/05 Warkan Kusdi Indah Susanti Anggota kel 16 perempuan 4 tamat SLTP tak bekerja ya terpisah ya sungai 200 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
8 27/7/05 Warkan Asnah Asnah Istri 35 perempuan 5 tamat SLTP buruh ya terpisah tidak tak ada 500 tembok ya oles ya tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
9 27/7/05 Warkan Rusmiati Rusmiati Istri 36 perempuan 5 SD/tak tamat SD buruh ya terpisah tidak tak ada 500 tembok ya bakar ya tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
10 1/8/05 Warkan Kasri Kasri KK 66 Laki-laki 5 SD/tak tamat SD buruh ya terpisah tidak tak ada 400 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
11 1/8/05 Warkan Muntamah Muntamah Istri 59 perempuan 5 tidak sekolah buruh ya terpisah tidak tak ada 500 tembok tidak tak pakai tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
12 1/8/05 Warkan Yatimah Yatimah Istri 41 perempuan 2 tamat SLTP petani ya terpisah tidak tak ada 500 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
13 1/8/05 Warkan Abdul wahid Abdul wahid KK 56 Laki-laki 2 SD/tak tamat SD petani ya terpisah tidak tak ada 460 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
14 1/8/05 Warkan Mainah Mainah Anggota kel 73 perempuan 2 tidak sekolah tak bekerja ya terpisah tidak tak ada 500 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
15 1/8/05 Warkan Murni Murni Anggota kel 70 perempuan 1 tidak sekolah tak bekerja ya terpisah tidak tak ada 500 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
16 1/8/05 Warkan Dahiroh Dahiroh Istri 36 perempuan 2 tamat SLTP jasa ya terpisah tidak tak ada 600 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
17 2/8/05 Warkan H. Nursholeh H. Nursholeh KK 59 Laki-laki 2 SD/tak tamat SD petani ya terpisah tidak tak ada 600 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
18 2/8/05 Warkan Munzamil Munzamil KK 34 Laki-laki 1 tamat SLTP jasa ya terpisah ya sungai 180 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
19 2/8/05 Warkan Busro Busro KK 43 Laki-laki 1 tamat SLTP petani ya terpisah tidak tak ada 210 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
20 2/8/05 Warkan Hartatik Hartatik Istri 37 perempuan 2 tamat SLTP petani ya terpisah tidak tak ada 320 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
21 2/8/05 Warkan Sirat Yusni Fatmala Anggota kel 4.0 perempuan 1 tidak sekolah tak bekerja ya terpisah ya sungai 100 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
22 2/8/05 Warkan Jasran Edi Utomo Anggota kel 2 Laki-laki 5 tidak sekolah tak bekerja ya terpisah tidak tak ada 400 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
23 2/8/05 Warkan Mahmudah Mahmudah Istri 37 perempuan 5 SD/tak tamat SD buruh ya terpisah tidak tak ada 350 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
24 3/8/05 Warkan Suhadi Suhadi Anggota kel 15 Laki-laki 5 tamat SLTP jasa ya terpisah tidak tak ada 325 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
25 3/8/05 Warkan Burkan Burkan KK 32 Laki-laki 2 tamat SLTP petani ya terpisah tidak tak ada 650 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
26 3/8/05 Warkan Samsuri Samsuri KK 56 Laki-laki 2 SD/tak tamat SD petani ya terpisah tidak tak ada 480 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
27 3/8/05 Warkan Salbiyah Salbiyah Istri 41 perempuan 2 tamat SLTP buruh ya terpisah tidak tak ada 550 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
28 3/8/05 Warkan Mastukah Mastukah Anggota kel 13 perempuan 4 SD/tak tamat SD tak bekerja ya terpisah ya sawah 40 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
29 3/8/05 Warkan Indah Susanti Indah Susanti Anggota kel 17 perempuan 4 tamat SLTP jasa ya terpisah ya sawah 39 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
30 3/8/05 Warkan Rukiyah Rukiyah Istri 53 perempuan 1 SD/tak tamat SD petani ya terpisah tidak tak ada 600 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
KETERANGAN
1 = Nama Sampel 6  = Pendidikan sampel 11= Jika ya, berupa apa? 16= Kebiasaan memakai kelambu 21= obat malaria berasal dari
2  = Status dalam keluarga 7  = Pekerjaan sampel 12= Jarak tempat perindukan? 17= Kebiasaan keluar malam 22= Hasil pemeriksaan laborat
3  = Umur 8  = Adakah ternak besar disekitar rumah? 13= Dinding rumah terbuat dari 18= pernah menginap di rumah lain
4  = Jenis Kelamin 9  = Keberadaan ternak pada malam hari? 14= Kebiasaan pakai obat nyamuk 19= Pernah sakit malaria?
5  = Alamat (RW) 10= Adakah tempat perindukan? 15= Obat nyamuk jenis apa? 20= Kapan sakitnya?
HASIL PEMERIKSAAN SLADE MALARIA PADA SAMPEL
DENGAN LETAK TERNAK MENYATU (Kurang dari 10 m)
DI DESA BUARAN, MAYONG, JEPARA
NO TGL PEWAWAN RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
CARA PONDEN
1 27/7/05 Muhtarom Farikhim Muawanah Istri 32 perempuan 1 tamat SLTP tak bekerja ya menyatu tidak tak ada 500 tembok tidak tak pakai ya tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
2 27/7/05 Muhtarom Warisih Nursalim Anggota kel 30 Laki-laki 1 tamat SLTP jasa ya menyatu ya sawah 200 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
3 27/7/05 Muhtarom Maskar Warisih Anggota kel 80 perempuan 1 SD/tak tamat SD tak bekerja ya menyatu tidak tak ada 500 tembok tidak tak pakai tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
4 27/7/05 Muhtarom Asnawi Maskar KK 50 Laki-laki 1 tamat SLTP buruh ya menyatu tidak tak ada 400 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
5 27/7/05 Muhtarom Mariah Asnawi KK 32 Laki-laki 1 tamat SLTP jasa ya menyatu tidak tak ada 500 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
6 27/7/05 Muhtarom Makfuzi Mariah Anggota kel 71 perempuan 1 SD/tak tamat SD tak bekerja ya menyatu ya sungai 25 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
7 27/7/05 Muhtarom Siti Yatinah Asri Anggota kel 57 perempuan 1 tidak sekolah buruh ya menyatu ya sungai 10 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
8 27/7/05 Muhtarom Ali Sai`I Siti Yatinah Istri 30 perempuan 5 SD/tak tamat SD jasa ya menyatu tidak tak ada 250 tembok tidak tak pakai tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
9 1/8/05 Muhtarom Masriyah Muhammad Ikbal Anggota kel 2 Laki-laki 1 tidak sekolah tak bekerja ya menyatu ya sungai 150 tembok ya oles tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
10 1/8/05 Muhtarom Sulas Masriyah Istri 33 perempuan 5 tamat SLTP buruh ya menyatu tidak tak ada 250 tembok ya oles tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
11 1/8/05 Muhtarom Sri Lestari Suhadi Anggota kel 15 Laki-laki 5 SD/tak tamat SD tak bekerja ya menyatu ya sawah 175 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
12 1/8/05 Muhtarom Abdul Aziz Sri Lestari Istri 53 perempuan 2 SD/tak tamat SD tak bekerja ya menyatu tidak tak ada 410 tembok tidak tak pakai ya tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
13 1/8/05 Muhtarom Sawilah Kholid SR Anggota kel 25 Laki-laki 1 D3 / perguruan tinggi wiraswasta ya menyatu ya sungai 200 tembok ya oles tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
14 1/8/05 Muhtarom Kosin Sawilah Istri 70 perempuan 3 tidak sekolah tak bekerja ya menyatu ya sungai 125 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
15 1/8/05 Muhtarom Riswati Kosin KK 58 Laki-laki 2 SD/tak tamat SD buruh ya menyatu tidak tak ada 600 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
16 2/8/05 Muhtarom Nadlori Riswati Istri 29 perempuan 2 tamat SLTP jasa ya menyatu ya sungai 125 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
17 2/8/05 Muhtarom Siti Mariam Nadlori KK 44 Laki-laki 2 tamat SLTP petani ya menyatu tidak tak ada 350 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
18 2/8/05 Muhtarom Tamadi Siti Mariam Istri 40 perempuan 1 tamat SLTP buruh ya menyatu ya sungai 200 tembok tidak tak pakai tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
19 2/8/05 Muhtarom Khariri Mintafi Gunawan Anggota kel 7 Laki-laki 1 SD/tak tamat SD tak bekerja ya menyatu tidak tak ada 350 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
20 2/8/05 Muhtarom Khoirum Khariri KK 36 Laki-laki 2 tamat SLTP jasa ya menyatu tidak tak ada 400 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
21 2/8/05 Muhtarom Dakhori Khoirum Istri 30 perempuan 1 tamat SLTP buruh ya menyatu ya sungai 50 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
22 2/8/05 Muhtarom Mashadi Dakhori KK 35 Laki-laki 4 SD/tak tamat SD wiraswasta ya menyatu ya sawah 200 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
23 3/8/05 Muhtarom Khamiroh Ani Misalatun Anggota kel 14 perempuan 1 SD/tak tamat SD tak bekerja ya menyatu ya sungai 175 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
24 3/8/05 Muhtarom Bakrin Khamiroh Istri 50 perempuan 5 tamat SLTP buruh ya menyatu tidak tak ada 500 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
25 3/8/05 Muhtarom Paesah Raufah Anggota kel 13 perempuan 1 SD/tak tamat SD tak bekerja ya menyatu ya sungai 100 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
26 3/8/05 Muhtarom Mashar Paesah Istri 45 perempuan 2 tamat SLTP petani ya menyatu tidak tak ada 300 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
27 3/8/05 Muhtarom Warsijan Maimunatun Istri 45 perempuan 1 SD/tak tamat SD buruh ya menyatu ya sungai 200 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
28 3/8/05 Muhtarom Kharifin Warsijan KK 50 Laki-laki 4 SD/tak tamat SD petani ya menyatu ya sungai 60 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
29 3/8/05 Muhtarom Abdul Rohman Siti Muyilah Anggota kel 14 perempuan 1 SD/tak tamat SD tak bekerja ya menyatu ya sungai 200 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit positif
30 3/8/05 Muhtarom Abdul Rohman Abdul Rohman KK 35 Laki-laki 1 tamat SLTP petani ya menyatu ya sungai 100 tembok ya bakar tidak tidak tidak tidak 0 tak pernah sakit negatif
KETERANGAN
1 = Nama Sampel 6  = Pendidikan sampel 11= Jika ya, berupa apa? 16= Kebiasaan memakai kelambu 21= obat malaria berasal dari
2  = Status dalam keluarga 7  = Pekerjaan sampel 12= Jarak tempat perindukan? 17= Kebiasaan keluar malam 22= Hasil pemeriksaan laborat
3  = Umur 8  = Adakah ternak besar disekitar rumah? 13= Dinding rumah terbuat dari 18= pernah menginap di rumah lain
4  = Jenis Kelamin 9  = Keberadaan ternak pada malam hari? 14= Kebiasaan pakai obat nyamuk 19= Pernah sakit malaria?
5  = Alamat (RW) 10= Adakah tempat perindukan? 15= Obat nyamuk jenis apa? 20= Kapan sakitnya?

3. Hasil Keluaran Komputer

Frequency Table

Descriptives

Crosstabs

Crosstabs

Bentuk kandang ternak besar ‘menyatu’ dengan rumah

Hewan ternak besar (sapi)

Petugas JMD sedang mengambil darah sampel

Petugas laboratorium sedang memeriksa slade malaria

Memeriksa slade malaria positif dan negatif


* Mahasiswa FKM UNIMUS

** Dosen FKM UNIMUS