PERBEDAAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA BERDASARKAN PENEMPATAN TERNAK BESAR PADA MALAM HARI
DI RUMAH PENDUDUK DESA BUARAN
KECAMATAN MAYONG, JEPARA
ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
dengan Peminatan Epidemiologi
OLEH :
ABDUL QORIB
A2A001002
Pembimbing :
Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes
Sayono, SKM
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
2005
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan
tim penguji skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Semarang
Pembimbing I
Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes |
Pembimbing II
Sayono, SKM |
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan
tim penguji skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Semarang
Pada tanggal :
13 September 2005
Tim penguji :
1. Dra. Retno Hestiningsih, M.Kes ………………………………
2. Sayono, SKM ………………………………
3. Ir. Martini, M.Kes ………………………………
PERBEDAAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA BERDASARKAN PENEMPATAN TERNAK BESAR PADA MALAM HARI DI RUMAH PENDUDUK DESA BUARAN KECAMATAN MAYONG, JEPARA
Abdul Qorib* Retno Hestiningsih ** Sayono**
ABSTRAK
Latar Belakang : Nyamuk Anopheles aconitus berperan sebagai vektor penyakit malaria di Desa Buaran. Nyamuk ini lebih bersifat suka menggigit binatang (zoofilik) daripada suka menggigit manusia (antrophofilik) . Banyak nyamuk datang karena tertarik untuk menghisap darah hewan ternak besar yang berada dekat dengan rumah, sehingga rumah tersebut mempunyai kepadatan nyamuk yang sangat tinggi. Hal tersebut akan mempengaruhi penularan penyakit malaria, karena nyamuk tidak hanya menggigit hewan saja tetapi manusia akan digigit pula.
Tujuan : Mengetahui perbedaan kejadian malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah eksplanatori, metode survey dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 90 rumah dengan masing-masing 30 rumah dalam jarak > 50 m tidak ditemukan ternak, 30 rumah terpisah dengan ternak (jarak ternak 10 m – 50 m dari rumah) dan 30 rumah menempatkan ternak menyatu dengan penghuninya. Kejadian malaria ditentukan dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis dari salah satu penghuninya. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95 %.. Variabel terikatnya adalah kejadian penyakit malaria, sedangkan variabel bebasnya adalah penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk.
Hasil Penelitian : Pada sampel dengan rumah tidak ada ternak ditemukan 1 orang (3,3 %) positif malaria. Sedangkan sampel rumah terpisah dengan ternak ditemukan 2 orang (6,7 %) positif malaria. Adapun sampel dengan rumah menyatu dengan ternak ditemukan 10 orang (33,3 %) positif malaria. Hasil uji Kai Kuadrat (Chi-Square), dengan tingkat kesalahan 0,5 % didapat hasil p=0,001 dimana p<a sehingga H0 gagal ditolak atau “Ada Perbedaan Kejadian malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara”.
Kesimpulan : Ada perbedaan kejadian penyakit malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.
Kata kunci : Kejadian penyakit, penempatan ternak besar, malaria
THE DIFFERENCE OF MALARIA OCCURRENCE BASED ON BIG LIVESTOCK LOCATION AT NIGHT ABAUT HOME IN BUARAN VILLAGE, MAYONG SUB-DISTRICT, JEPARA DISTRICT
Abdul Qorib*Retno Hestiningsih** Sayono**
ABSTRACT
Background : Anopheles aconitus mosquito has role as malaria vector in Buaran Village. The mosquito has more character bity animal (zoofolic) than biting human (antrophofilic). The mosquito come very much because interest for calculation blood animal near home location, so that these home have mosquito density highly. Those will influence occurrence of malaria infection because mosquito not only to bite big livestock, but people also.
Purpose : Knowing the difference of malaria occurrence based on big livestock location at night abaut home Buaran Village, Mayong Sub-District, Jepara District.
Research Method: This research type is explanatory, survey method with cross sectional approach. The research sample is 90 houses which each 30 houses in radius ³ 50 m was not found livestock, 30 houses are separated with livestock (livestock distance 10 m – 50 m from the house)) and 30 houses put their livestock to be one with the occupied. Malaria occurrence is definite by microscopic checking from one of the occupied. The collective data is analyzed by Chi-square test with significant level 95 %. The dependent variable is malaria disease occurrence, while the independent variable is places the big livestock in the night in the people house.
Research Result : Sample of house with no livestock found 1 people (3,3 %) is positive malaria. While separate house with livestock found 2 people (6,7 %) is positive malaria. Sample of house with livestock in the same place found 10 people (33,3 %) is positive malaria. Result of Chi Square with fault level 0,5% got result of p=0,001 where p<so H0 is fail to refuse or ” There is different of malaria occurrence based on big livestock location at night abaut home Buaran Village, Mayong Sub-District, Jepara District.”
Conclusion : There is different of malaria occurrence based on big livestock location at night abaut home Buaran Village, Mayong Sub-District, Jepara District.
Keyword : Disease occurrence, big livestock location, malaria.
* Student of Public Health Faculty University of Muhammadiyah Semarang
** Lecturer of Public Health Faculty University of Muhammadiyah Semarang
PENDAHULUAN
Malaria saat ini masih menjadi masalah kesehatan umum yang utama. Lebih dari 40 % masyarakat dunia (di 100 negara) atau lebih dari 200 juta orang terpapar oleh berbagai tingkat risiko malaria. Selain itu dengan adanya alat transportasi modern yang tepat, sebagian masyarakat yang berasal dari daerah non malaria menjadi terpapar oleh infeksi. 1)
Di Indonesia sampai saat ini angka kesakitan malaria masih cukup tinggi terutama di daerah Luar Jawa dan Bali 2). Annual Parasite Incidence (API) di pulau Jawa dan Bali pada tahun 1997 adalah 0,12 per 1000 penduduk sedangkan di luar Jawa dan Bali angka Paracite Rate (PR) tetap tinggi yaitu 4,78 % pada tahun 1997 tidak banyak beda dengan angka PR tahun 1990 3).
Untuk Wilayah Jawa Tengah, penyakit malaria cenderung ada peningkatan dari tahun 1994 API 0,26 per 1000 penduduk sampai dengan tahun 2001 API 1,5 per 1000 penduduk. Terlihat empat tahun terakhir telah terjadi peningkatan angka malaria di Jawa Tengah Lebih dari empat kali 4).
Kabupaten Jepara merupakan salah satu daerah endemis malaria di wilayah Jawa Tengah. Pada tahun 2004 ada 192 kasus dengan angka kesakitan malaria API sebesar 0,18 perseribu penduduk, jauh lebih tinggi daripada standart nasional sebesar 0,08 per mil. Adapun kasus tertinggi (42,18 %) berada di wilayah Puskesmas Mayong I dengan jumlah kasus sebanyak 81 kasus dengan API 2,5 permil 5).
Gambaran umum malaria di Puskesmas Mayong I adalah terjadinya ledakan kasus pada tahun 2000 API 8,7 per mil dan tahun 2001 API 12 per mil, kemudian menurun mulai pada tahun 2002 dan pada tahun 2004 API menjadi 2,5 per mil. Penurunan kasus ini terjadi karena pada tahun 2004 program intervensi ke wilayah Puskesmas Mayong I banyak dilakukan seperti Active Case Detection (ACD), Pasive Case Detection (PCD), Mass Fever Survey (MFS), Larvasiding dan Biological Control 6).
Desa Buaran yang merupakan salah satu desa di wilayah Puskesmas Mayong I dari tahun ke tahun merupakan desa endemis malaria dan termasuk katagori Hight Case Incidence (HCI) dengan API > 5 permil pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2002. Tetapi pada tahun 2004 telah terjadi penurunan menjadi daerah Medium Case Incidence (MCI) dengan API sebesar 3,5 permil 6), sedangkan angka Slade Positive Rate (SPR) adalah 3,43%.
Nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit malaria di Desa Buaran adalah Anopheles aconitus. 6). Nyamuk ini lebih bersifat suka menggigit binatang (zoofilik) daripada sifat suka menggigit manusia (antrophofilik).7) Padahal di Desa Buaran yang mayoritas penduduknya adalah petani dan sebagian dari mereka juga memiliki ternak besar (sapi). Jumlah sapi di Desa Buaran menurut Dinas Peternakan Kecamatan Mayong adalah tidak tetap dan berkisar antara 100 ekor sampai 150 ekor.
Petani di Desa Buaran biasanya memiliki sapi hanya 1-2 ekor saja. Untuk alasan keamanan sapi-sapi tersebut pada malam hari dipelihara di dalam kandang yang menyatu dengan rumah. Sedangkan pada siang hari, pada waktu tidak dipekerjakan atau digembalakan, diikat di halaman rumah. Setiap pagi bilamana sapi sudah dikeluarkan, maka kandang dibersihkan. Faeces bersama-sama sisa makanan diangkat dan bekas-bekas urine disiram dengan abu dari api unggun yang dibuat tiap malam guna mengusir nyamuk.
Dilihat dari uraian di atas maka penempatan ternak besar pada malam hari dapat mempengaruhi kontak nyamuk dengan manusia. Banyak nyamuk datang karena tertarik untuk menghisap darah hewan ternak besar yang berada dekat dengan rumah, sehingga rumah tersebut mempunyai kepadatan nyamuk yang sangat tinggi. Hal tersebut akan mempengaruhi penularan penyakit malaria, karena nyamuk tidak hanya menggigit hewan saja tetapi manusia akan digigit pula. Oleh karena itu perlu diteliti tentang perbedaan kejadian malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.
METODE
Jenis penelitian ini adalah eksplanatori, menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah rumah hunian yang terdapat di Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara yaitu sebanyak 957 rumah. Sampel penelitian sebanyak 90 rumah dengan masing-masing 30 rumah dalam jarak > 50 m tidak ditemukan ternak, 30 rumah terpisah dengan ternak (jarak ternak 10 m – 50 m dari rumah) dan 30 rumah menempatkan ternak menyatu dengan penghuninya. Kejadian malaria ditentukan dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis dari salah satu penghuninya. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95 %.. Variabel terikatnya adalah kejadian penyakit malaria, sedangkan variabel bebasnya adalah penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian penyakit malaria, sedangkan variabel bebasnya adalah penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk.
Penghitungan statistik yang dilakukan dengan tingkat kemaknaan 95%. Analisa statistik yang digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan kejadian penyakit malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara adalah uji Chi-Square.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Keadaan Sampel
Dari data yang diperoleh melalui kuesioner kepada responden, didapatkan gambaran sebagai berikut. Sebagian besar sampel berjenis kelamin perempuan (64,4 %), sedangkan sisanya sebanyak 35,6 % adalah laki-laki. (Tabel 1).
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Sampel pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005
Jenis Kelamin | Jumlah | Persentase (%) |
Laki-laki | 32 | 35,6 |
Perempuan | 58 | 64,4 |
Jumlah | 90 | 100 |
Dipilihnya mayoritas sampel dengan berjenis kelamin perempuan dimaksudkan agar kejadian malaria yang terdeteksi benar-benar berasal dari gigigtan nyamuk di dalam rumah, karena pada umumnya kaum perempuan kalau malam lebih banyak berdiam diri di dalam rumah, dibandingkan kaum laki-laki yang mempunyai kebiasaan ke luar rumah pada malam hari. Jumlah laki-laki dalam penelitian ini sebanyak 32 orang (35,6 %) yang terdiri dari anak-anak dan manula serta sebagian kecil saja yang berusia produktif. Perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan pada sampel ini sebanding dengan data penduduk di wilayah Puskesmas Mayong I pada tahun 2004 yaitu jumlah laki-laki 15.345 jiwa (47,42%) dan perempuan 17. 012 jiwa (52,58%) dari jumlah penduduk 32.357 jiwa.6)
Pendidikan sampel yang terbanyak adalah tamat SLTP (51,1%), disusul SD / tidak tamat SD (36,7 %), lalu tidak sekolah (11,1 %) dan yang paling sedikit adalah D3 / PT (1,1 %). Untuk distribusi frekuensi menurut tingkat pendidikan sampel dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005
Pendidikan | Jumlah | Persentase (%) |
Tidak sekolah | 10 | 11,1 |
SD/tak tamat SD | 33 | 36,7 |
Tamat SLTP | 46 | 51,1 |
D3 / perguruan tinggi | 1 | 1,1 |
Jumlah | 90 | 100 |
Dari tabel 2 terlihat bahwa sebagian besar sampel adalah SD/tak tamat SD dan tamat SLTP (87,8%). Seperti pada penelitian yang tercatat bahwa pendidikan penduduk sebagian besar tamat SD dan SLTP (88,5%). 9)
Keadaan tersebut erat kaitannya dengan adat istiadat atau kebiasaan di Desa Buaran. Di desa tersebut orang tua malas menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena beberapa alasan misalnya : Jauhnya lokasi sekolah, sulitnya pengawasan anak, dan kekhawatiran anaknya terjerumus kehal-hal yang bersifat negatif. Orang tua lebih condong untuk memasukkan anaknya ke pondok-pondok pesantren yang ada di sekitar Desa Buaran.
Untuk jenis pekerjaan terbanyak adalah petani (32,2 %), kemudian buruh (31,1 %), jasa (15,6 %) dan wiraswasta (2,2 %), sedangkan lainnya tidak bekerja (18,9 %). Adapun distribusi frekuensi menurut jenis pekerjaan sampel dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005
Pekerjaan | Jumlah | Persentase (%) |
Petani | 29 | 32,2 |
Wiraswasta | 2 | 2,2 |
Buruh | 28 | 31,1 |
Jasa | 14 | 15,6 |
Tak bekerja | 17 | 18,9 |
Jumlah | 90 | 100 |
Terlihat di tabel 3 bahwa jenis pekerjaan terbanyak pada sampel adalah petani 32.2 %. Data ini sebanding dengan data penduduk menurut jenis mata pencaharian di wilayah puskesmas Mayong I tahun 2004 yaitu petani sebanyak 10.251 orang (31,7%) dari jumlah penduduk 32.357 orang 6). Hal ini disebabkan karena wilayah Desa Buaran sebagian besar adalah daerah sawah dan perkebunan tebu. Dilihat pada tingkat pendidikan yang hanya tamat SD dan SLTP, maka hanya jenis pekerjaan petani cocok bagi kehidupan mereka.
Keadaan rumah sampel semua mempunyai dinding dari jenis tembok, yaitu sebanyak 49 rumah (54,4%) jauh dari tempat perindukan nyamuk, tetapi ada 32 rumah (35,6%) berada di dekat tempat perindukan sungai dan 9 rumah (10%) di dekat sawah dengan jarak rumah dengan tempat perindukan minimum 10 m dan maksimum 650 m, sedangkan jarak rata-ratanya adalah 283 m dengan simpangan baku 170,84. Distribusi frekuensi lokasi rumah sampel dapat dilihat pada tabel 4.
Pada tabel 4 sebanyak 45,6 % rumah berada tak jauh dari tempat perindukan nyamuk dengan jarak rata-rata adalah 283 m, dimana jarak tersebut masih merupakan jarak terbang nyamuk Anopheles aconitus7). Dengan keadaan tersebut, rumah sampel mempunyai tingkat risiko tinggi terhadap penularan malaria.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Lokasi Rumah Terhadap Tempat Perindukan Nyamuk pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005.
Tempat Perindukan | Jumlah | Persentase (%) |
Tidak ada | 49 | 54,4 |
Sawah | 9 | 10,0 |
Sungai | 32 | 35,6 |
Jumlah | 90 | 100 |
Hasil pemetaan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Buaran, menyebutkan bahwa wilayah Desa Buaran memiliki areal sawah sebesar 749 ha (60% dari luas desa) dan di tengah desa mengalir sebuah sungai sepanjang 8 km. Hal tersebut merupakan tempat perindukan (breeding place) bagi nyamuk Anopheles aconitus yang sangat cocok. Pada survei jentik nyamuk Anopheles aconitus pada tahun 2000 di Desa Buaran menyebutkan bahwa rata-rata kepadatan larva Anopheles aconitus di tempat perindukan per 50 ciduk adalah bulan Mei 25 (0,5), bulan Juni 40 (0,8), bulan Juli 52 (1,04), bulan Agustus 95 (1,9), bulan September 31 (0,6) dan Oktober 57 (1,1). 10) Dalam penelitian lain juga menyebutkan bahwa desa yang memiliki areal persawahan > 60 mempunyai penderita malaria lebih banyak dibanding dengan desa-desa yang memiliki areal persawahan < 30 %. 11)
Perilaku sampel menunjukkan bahwa dalam sebulan terakhir 78,9 % memakai obat nyamuk jenis bakar dan 7,8 % memakai obat nyamuk jenis oles, sedangkan sisanya 13,3 % tidak memakai obat nyamuk (Tabel 5).
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Memakai Obat Nyamuk pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005.
Jenis Obat Nyamuk | Jumlah | Persentase (%) |
Tidak Pakai | 12 | 13,3 |
Bakar | 71 | 78,9 |
Oles | 7 | 7,8 |
Jumlah | 90 | 100 |
Terlihat pada tabel 5 bahwa sebagian besar (78,9%) sampel mempunyai kebiasan memakai obat nyamuk jenis bakar. Hal tersebut disebabkan karena obat nyamuk jenis bakar paling murah harganya dan mudah didapatkan di Desa Buaran, walaupun efektifitas obat nyamuk jenis tersebut tidak maksimal dan bahkan kemungkinan mempunyai efek yang merugikan kesehatan manusia terutama pada sistim pernafasan. Hal ini juga pernah diteliti bahwa 85 orang yang biasa memakai obat nyamuk ada 77 orang pernah sakit malaria dan 8 orang tidak pernah sakit malaria. 9) Berdasarkan kebiasaan tidur, sebanyak 7,8% sampel mempunyai kebiasaan tidur memakai kelambu, sedangkan sisanya sebanyak 92,2% biasa tidur tidak memakai kelambu (Tabel 6).
Dari tabel 6 terlihat bahwa sebagian besar sampel (78,9%) punya kebiasaan tidur tidak memakai kelambu. Hal ini disebabkan karena dengan memakai kelambu dirasakan akan mengganggu kenyamanan tidur. Ketidaknyamanan tersebut disebabkan adanya perasaan tempat tidur kelihatan menjadi sempit dan pernafasan yang tidak bebas. Dengan kadaan tersebut sampel mempunyai tingkat risiko tinggi terhadap penularan penyakit malaria. Dimana pada penelitian terdahulu menyebutkan bahwa dari 119 responden yang punya kebiasaan memakai kelambu, 95 sampel pernah sakit malaria dan 24 sampel tidak pernah sakit malaria 9). Dikatakan pula bahwa beberapa program pencegahan malaria dengan membagikan kelambu kepada masyarakat sering tidak mencapai hasil yang memuaskan.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Tidur Memakai Kelambu pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005.
Kelambu | Jumlah | Persentase (%) |
Ya | 12 | 13,3 |
Tidak | 71 | 78,9 |
Jumlah | 90 | 100 |
Frekuensi Kejadian Penyakit malaria
Diagnosis pasti infeksi malaria dilakukan dengan menemukan parasit dalam darah yang diperiksa dengan mikroskop. Pemeriksaan sediaan darah tebal dilakukan dengan memeriksa 100 lapang pandang mikroskopis dengan pembesaran 500 – 600 yang setara dengan 0,20 ul darah. Jumlah parasit dapat dihitung per lapang pandang mikroskopis. 7) Dalam penelitian ini angka kejadian penyakit malaria berasal dari data hasil pemeriksaan darah pada sampel di laboratorium Puskesmas Mayong I yaitu terdapat parasit (positif) dan tak ada parasit (negatif), adapun data berskala nominal.
Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium pada 90 orang sampel didapatkan sebanyak 13 orang (14,4 %) adalah positif malaria sedangkan sisanya sebanyak 77 orang (85,6 %) adalah negatif malaria. Gambaran distribusi frekuensi kejadian penyakit malaria berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium ini dapat dilihat dalam tabel 7.
Dengan ditemukannya 13 orang positif malaria di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara yang jumlah penduduknya 5.740 orang pada penelitian ini, maka desa tersebut dapat dikatakan merupakan daerah MCI dengan nilai API sebesar 2,26 0/00 dan nilai SPR 14,4%. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan angka API dan SPR di Desa Buaran pada tahun 2004 yaitu nilai API 3,5 0/00 dan nilai SPR 3,43% 6). Perbedaan ini tidak bisa dijadikan tolok ukur perbandingan, karena kemungkinan penyebabnya adalah perbedaan metoda penghitungan, yaitu karena jangka waktu pemeriksaan yang berbeda. API dihitung dalam jangka waktu satu tahun 2), sedangkan dalam penelitian ini hanya sesaat (survey cross sectional). Walaupun demikian penelitian ini menghasilkan data baru penderita malaria sebesar 14,4%.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kejadian Penyakit Malaria Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005.
Kejadian Malaria | Jumlah | Persentase (%) |
Positif | 13 | 14,4 |
Negatif | 77 | 85,6 |
Jumlah | 90 | 100 |
Analisa Bivariat dengan Uji Chi-Square 12)
Untuk mengetahui perbedaan kejadian penyakit berdasarkan penempatan letak ternak besar pada malam hari perlu dibuatkan sebuah tabel silang antara katagori letak ternak dengan hasil pemeriksaan darah di laboratorium (Tabel 8).
Tabel 8. Hasil Tabel Silang Antara Penempatan Ternak pada Malam Hari dengan Kejadian Penyakit Malaria pada Penelitian di Desa Buaran, Kec. Mayong, Kab. Jepara Tanggal 27 Juli 2005 s/d 3 Agustus 2005.
Katagori Rumah | Kejadian Peny. Malaria | Jumlah | X2 | p | ||||
Positif | Negatif | |||||||
JML | % | JML | % | |||||
Tak Ada Ternak | 1 | 3.3 | 29 | 96.7 | 30 |
13,127 |
0,001 | |
Terpisah | 2 | 6.7 | 28 | 93.3 | 30 | |||
Menyatu | 10 | 33.3 | 20 | 66.7 | 30 | |||
Jumlah | 13 | 14.4 | 77 | 85.6 | 90 |
Pada tabel 8 terlihat bahwa sampel dengan letak rumah radius >50 m tidak terdapat ternak besar pada malam hari (Tak Ada Ternak) ditemukan 1 orang positif malaria dan 29 orang negatif malaria. Sedangkan sampel dengan letak rumah jarak 10-50 m dengan ternak besar pada malam hari (Terpisah) ditemukan 2 orang positif malaria dan 28 orang negatif malaria. Adapun sampel dengan letak rumah hunian yang pada malam hari terdapat ternak besar di dalam rumah atau dalam radius < 10 m dari rumah terdapat kandang ternak besar yang masih berfungsi (Menyatu) ditemukan 10 orang positif malaria dan 20 orang negatif malaria.
Dari perhitungan dengan uji Chi-Square, antara penempatan ternak dengan kejadian penyakit malaria dengan tingkat kesalahan a = 5 % didapat hasil nilai p adalah 0,001 dimana p < a sehingga H0 ditolak, atau dengan kata lain “Ada perbedaan kejadian penyakit malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara”.
Perbedaan tersebut disebabkan nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit malaria di Desa Buaran yaitu Anopheles aconitus yang bersifat suka menggigit binatang (zoofilik) daripada sifat suka menggigit manusia (antrophofilik).7) Keadaan tersebut menyebabkan rumah hunian dengan katagori ‘menyatu’ banyak didatangi nyamuk Anopheles aconitus karena tertarik terhadap bau ternak hewan besar dan untuk menghisap darahnya. Apabila nyamuk yang datang terlalu banyak atau mempunyai kepadatan yang tinggi, maka nyamuk tersebut tidak hanya menggigit hewan ternak besar saja tetapi juga akan menggigit manusia. Hal tersebut akan mempengaruhi kejadian penularan penyakit malaria, karena apabila nyamuk yang menggigit manusia di dalam tubuhnya mengandung parasit malaria (sprozoit) maka tidak menutup kemungkinan manusia yang digigit nyamuk tersebut akan tertular malaria.
Disini peran ternak besar justru membantu penularan penyakit jika ditempatkan ’menyatu’ dengan rumah. Tetapi apabila ternak diletakkan ’terpisah’ dari rumah, maka fungsi ternak adalah sebagai tameng (barier) karena nyamuk yang sembunyi di dalam rumah akan keluar dari rumah dan terbang ke arah ternak berada. Dengan kata lain adanya ternak besar dapat mengurangi jumlah gigitan nyamuk pada manusia, apabila ternak tersebut dikandangkan tidak jauh dari rumah.2)
Adapun dalam penelitian yang terdahulu juga menyebutkan bahwa orang yang berada di rumah dengan letak ternak di dalam rumah digigit nyamuk Anopheles aconitus rata-rata enam kali lebih banyak dari pada orang yang berada di dalam rumah tanpa ternak.13) Dalam penelitian lain juga menyebutkan bahwa ada hubungan antara jumlah kandang ternak besar di dalam rumah dengan jumlah penderita malaria di desa-desa wilayah Puskesmas Mayong I, dimana semakin banyak jumlah kandang maka semakin banyak pula jumlah penderita malaria di desa tersebut.11) Hal ini diperkuat lagi pada sebuah penelitian yang menyimpulkan ada perbedaan kepadatan nyamuk Anopheles aconitus dalam rumah berdasarkan keberadaan hewan ternak sapi atau kerbau pada malam hari di Desa Buaran, dimana pada rumah terdapat ternak rata-rata kepadatan nyamuknya adalah 6,57 ekor per jam dan rumah tidak terdapat ternak rata-rata kepadatan nyamuk Anopheles aconitus adalah 3,97 ekor per jam.14)
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
- Kejadian penyakit malaria pada penelitian ini adalah 13 kasus dari 90 orang yang diperiksa (SPR = 14,4%).
- Kejadian penyakit malaria terdapat pada 1 kasus (1,1%) dengan letak rumah dengan katagori ‘tak ada ternak’, 2 kasus (2,2%) dengan letak rumah dengan katagori ‘terpisah’, dan 10 kasus (11,1%) dengan letak rumah dengan katagori ‘menyatu’.
- Ada perbedaan Kejadian penyakit malaria berdasarkan penempatan ternak besar pada malam hari di rumah penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.
Saran
Untuk menurunkan kejadian penyakit malaria di Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, diperlukan koordinasi antara Puskesmas (Kepala Puskesmas, Sie Promkes dan Sie P2M) dengan Lintas Sektor untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang : 1). Pentingnya pemisahan penempatan ternak besar dengan rumah hunian terutama pada malam hari dengan jarak minimal 10 m. 2). Apabila hal tersebut tidak dimungkinkan (ternak besar di dalam rumah), maka diperlukan tindakan pencegahan yaitu menghindari gigitan nyamuk dengan memakai obat anti nyamuk, kelambu tidur, pemasangan kassa anti nyamuk pada ventilasi rumah dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
- Gilles H.M. 1997. Penatalaksanaan Malaria Berat dan Komplikasi. Alih Bahasa : Irawati Setiawan. Jakarta : Hipocrates.
- Hariyanto, 2000. Malaria : Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis, dan Penanganan. Jakarta. EGC. I : 1-25
- Sumarsono. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Infeksi dan Penyakit Tropis Edisi I. Jakarta : FK UI. 443-449
- Sri Ekowatiningsih. 2002. Survei Tempat Istirahat Nyamuk Anopheles di Dalam Rumah yang Berbeda Konstruksi Dinding di Desa Buaran Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Semarang : FKM UNDIP. 1-3
- Goenawan Woloejo. 2005. Rapat Kerja Kesehatan Kab Jepara th 2005. Jepara: DKK Jepara
- Tri Marthoni. 2004. Laporan Hasil Kegiatan Tim Epidemiologi Puskesmas Tahun 2004. Jepara : Puskesmas Mayong I. 3-14
- Srisasi Gandahusada, Herry D. Ilahude dan Vita Pribadi. 1998. Parasitologi Kedokteran. Edisi III. Jakarta : FKUI. 171-209
- Azrul Azwar, 1999. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : Binarupa Aksara
- Bambang Hadi K, 2001. Studi KAP (Knowledge Attitude Practic) Malaria Sebagai strategi Pencegahan Penyakit Malaria di Masyarakat Daerah Endemis dan Non Endemis di Kabupaten Jepara. Jepara : Puslitbangkes. 24-36
- Yunanto, 2000. Pengembangan Indikator Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) untuk Monitoring Transmisi Malaria di Kabupaten Jepara. Jepara : Puslitbangkes. 14
- Nasiban, 2003. Hubungan Antara Kandang Ternak Besar, Kepadatan Vektor dan Lingkungan Geografi dengan Jumlah Penderita Malaria di Desa-desa di Wilayah Kerja Puskesmas Mayong I Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara, Semarang : FKM Unimus. 9-19
- Luknis Sabri, Sutanto Priyogo Hastono. 1999. Biostatistik Dasar. Depok : FKM UI. 106-121
- Baroji. 1983. Pengaruh penempatan ternak di dalam Rumah Terhadap Jumlah Vektor Malaria Anopheles aconitus Anopheles aconitus yang menggigit orang dan yang sembunyi di dalam rumah. Konggres dan Seminar Biologi ke I di Universitas Erlangga. Surabaya.
- Hadi Sarwoko, 2005. Perbedaan Kepadatan Nyamuk Anopheles aconitus dalam rumah berdasarkan keberadaan Hewan Ternak Sapi atau Kerbau Pada Malam Hari di Desa Buaran, Mayong, Jepara. Semarang : FKM Unimus. 8
- Mardalis. 1989. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta : Bumi Aksara.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Retno Hestiningsih dan Bapak Sayono selaku pembimbing akademik. Bapak Sulchan selaku penguji proposal penelitian. Ibu Martini yang telah memberikan revisi dan masukan artikel penelitian . Bapak Nurikan selaku Kepala Puskesmas Mayong I yang telah memberikan ijin penelitian. Mustaimatun selaku pelaksana laboratorium yang melakukan pemeriksaan parasit malaria. Misbah, Warkan dan Muhtarom selaku Juru Malaria Desa (JMD) yang membantu dalam pengambilan darah sampel. Isteri tercinta yang selalu memberikan semangat dan dorongan baik moril maupun materiil, serta semua pihak yang telah membantu sampai artikel ini selesai.
LAMPIRAN
1. Kuesioner Survei Kejadian Penyakit Malaria Berdasarkan Penempatan Ternak Besar pada alam Hari di Rumah Penduduk Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.
Tanggal wawancara : | Tanda tangan responden : |
Nama pewawancara : | Nama responden :
Nomor responden : |
Identitas Sampel
1. Nama : ……………………………………..
2. Status dalam keluarga : 1. KK
2. Istri
3. Anggota keluarga (anak, orang tua, saudara, dll)
3. Umur : ………….. tahun
4. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
5. Alamat : Dukuh ……………………..RT …..RW…..Buaran.
Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya
6. Pendidikan terakhir sampel : 1. Tidak sekolah 4. Tamat SLTA
2. SD / tamat SD 5. Tamat D3/PT
3. Tamat SMP
7. Pekerjaan Sampel: 1. Petani 5. Jasa (penjahit, tukang, sopir, dll)
2. Pedagang 6. Pegawai (PNS, ABRI, Pensiunan)
3. Wiraswasta 7. Tidak bekerja
4. Buruh kerajinan
Keberadaan dan Penempatan Ternak Besar terhadap rumah
8. Apakah di rumah atau di sekitar rumah ada yang mempunyai / memelihara
ternak besar (sapi)? 1. Ya 2. Tidak
9. Bagaimana keberadaan ternak tersebut pada malam hari?
- Tak ada ternak (radius 50 m dari rumah tidak terdapat ternak ).
- Terpisah (jarak ternak dengan rumah antara 10 m sampai 20 m).
- Menyatu (ternak terletak kurang dari 10 m / di dalam rumah)
Kondisi Lingkungan Sekitar Rumah
10. Apakah di sekitar rumah (radius < 200m) terdapat tempat perindukan nyamuk? 1. Ya 2. Tidak
11. Jika “ ya “, berupa apa ?
0. Tak ada 3. Saluran air / selokan 6. Kolam
1. Sawah 4. Sungai 7. Bak air dlm rumah
2. Mata air 5. Genagan Sawah 8. Lainnya, sebutkan .
12. Berapa jarak tempat perindukan nyamuk dengan rumah ? ………meter
Kondisi di Rumah
13. Dinding rumah terbuat dari : 1. Tembok 4. Bambu / gedek
2. Setengah tembok 5. Lainnya sebutkan
3. Kayu
Perilaku
14. Dalam sebulan terakhir, apakah biasa memakai obat nyamuk ?
1. Ya 2. Tidak
15. Bila “ Ya “, obat nyamuk jenis apa ? 0. Tak pakai 1. bakar 2. Semprot
3. oles 4. lainnya, sebutkan
16. Dalam sebulan terakhir, apakah biasa tidur memakai kelambu ?
1. Ya 2. Tidak
17. Dalam sebulan terakhir, apakah biasa keluar malam ?
1. Ya 2. Tidak
18. Dalam sebulan terakhir, apakah pernah menginap di lain rumah ?
1. Ya 2. Tidak
Riwayat Pengobatan
19. Apakah pernah sakit malaria ?
1. Ya 2. Tidak
20. Jika “ya” kapan ? ………………………..bulan yang lalu
21. Obat untuk mengobati malaria bersal dari :
0. Tak pernah sakit 2. JMD 4. Lainnya, sebutkan
1. Dokter, bidan, paramedis 3. Obat beli sendiri, sebutkan
Hasil Laboratorium (diisi oleh petugas laboratorium)
22. Hasil pemeriksaan sediaan darah di laboratorium 1. Positif 2. Negatif
Tanda-tangan Pewawancara
(……………………………) |
2. Data sampel
HASIL PEMERIKSAAN SLADE MALARIA PADA SAMPEL | |||||||||||||||||||||||||
DENGAN RUMAH TIDAK ADA TERNAK (> 50m) | |||||||||||||||||||||||||
DI DESA BUARAN, MAYONG, JEPARA | |||||||||||||||||||||||||
NO | TGL | PEWAWAN | RES | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
CARA | PONDEN | ||||||||||||||||||||||||
1 | 27/7/05 | Misbah | Siti Adawiyah | Siti A. | Istri | 34 | perempuan | 1 | tamat SLTP | jasa | tidak | tak ada | ya | sungai | 40 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | ya | 12 | JMD | negatif |
2 | 27/7/05 | Misbah | Kasim | Rodikah | Anggota kel | 20 | perempuan | 1 | tamat SLTP | buruh | tidak | tak ada | ya | sungai | 150 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
3 | 27/7/05 | Misbah | Tarmuji | Tarmuji | Anggota kel | 30 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | buruh | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 450 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
4 | 27/7/05 | Misbah | Khotik | Khotik | Istri | 62 | perempuan | 1 | tidak sekolah | petani | tidak | tak ada | ya | sungai | 125 | tembok | tidak | tak pakai | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
5 | 27/7/05 | Misbah | Rofudah | Rofudah | Istri | 45 | perempuan | 1 | tamat SLTP | buruh | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 350 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
6 | 27/7/05 | Misbah | Suyati | Suyati | Istri | 46 | perempuan | 1 | tamat SLTP | buruh | tidak | tak ada | ya | sungai | 200 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
7 | 27/7/05 | Misbah | Shobokhah | Shobakhah | Istri | 35 | perempuan | 1 | tamat SLTP | buruh | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 500 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
8 | 27/7/05 | Misbah | Supiah | Supiah | Istri | 36 | perempuan | 5 | SD/tak tamat SD | buruh | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 270 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
9 | 27/7/05 | Misbah | Ngatmi | Ngatmi | Istri | 63 | perempuan | 5 | SD/tak tamat SD | buruh | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 300 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
10 | 1/8/05 | Misbah | Sirah | Sirah | Istri | 48 | perempuan | 5 | tamat SLTP | buruh | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 400 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
11 | 1/8/05 | Misbah | Sunipah | Sunipah | Istri | 34 | perempuan | 5 | tamat SLTP | buruh | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 460 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
12 | 1/8/05 | Misbah | Rofiah | Rofiah | Istri | 47 | perempuan | 2 | tamat SLTP | petani | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 340 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
13 | 1/8/05 | Misbah | Kurin | Kurin | KK | 59 | Laki-laki | 2 | SD/tak tamat SD | petani | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 260 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
14 | 1/8/05 | Misbah | Siti Junaidah | Siti Junaidah | Anggota kel | 19 | perempuan | 2 | tamat SLTP | jasa | tidak | tak ada | ya | sawah | 150 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
15 | 1/8/05 | Misbah | Rubiah | Rubiah | Istri | 62 | perempuan | 2 | SD/tak tamat SD | petani | tidak | tak ada | ya | sawah | 145 | tembok | tidak | tak pakai | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
16 | 1/8/05 | Misbah | Kasmonah | Kasmonah | Istri | 45 | perempuan | 2 | tamat SLTP | petani | tidak | tak ada | ya | sungai | 100 | tembok | ya | oles | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
17 | 2/8/05 | Misbah | Karom | Karom | KK | 58 | Laki-laki | 2 | SD/tak tamat SD | petani | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 425 | tembok | ya | bakar | ya | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
18 | 2/8/05 | Misbah | Rusinah | Rusinah | Anggota kel | 59 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | buruh | tidak | tak ada | ya | sungai | 160 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
19 | 2/8/05 | Misbah | Kamisih | Kamisih | Istri | 58 | perempuan | 1 | tidak sekolah | petani | tidak | tak ada | ya | sungai | 200 | tembok | tidak | tak pakai | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
20 | 2/8/05 | Misbah | Juriyah | Juriah | Istri | 48 | perempuan | 2 | SD/tak tamat SD | jasa | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 300 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
21 | 2/8/05 | Misbah | Rosidah | Rosidah | Istri | 45 | perempuan | 5 | tamat SLTP | jasa | tidak | tak ada | ya | sungai | 125 | tembok | ya | oles | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
22 | 2/8/05 | Misbah | Ngapinah | Ngapinah | Istri | 42 | perempuan | 5 | tamat SLTP | petani | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 220 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
23 | 2/8/05 | Misbah | Jasran | Jasran | KK | 54 | Laki-laki | 5 | SD/tak tamat SD | petani | tidak | tak ada | ya | sungai | 190 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
24 | 3/8/05 | Misbah | Taslim | Taslim | KK | 48 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | petani | tidak | tak ada | ya | sungai | 200 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
25 | 3/8/05 | Misbah | Mariah | Mariah | Istri | 46 | perempuan | 2 | tamat SLTP | petani | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 450 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
26 | 3/8/05 | Misbah | Naimah | Naimah | Istri | 49 | perempuan | 2 | tamat SLTP | petani | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 325 | tembok | tidak | tak pakai | ya | tidak | tidak | ya | 48 | JMD | negatif |
27 | 3/8/05 | Misbah | Satimah | Satimah | KK | 43 | perempuan | 2 | tamat SLTP | petani | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 320 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
28 | 3/8/05 | Misbah | Sokip | Sokip | KK | 41 | Laki-laki | 4 | tamat SLTP | petani | tidak | tak ada | ya | sungai | 100 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
29 | 3/8/05 | Misbah | Sumono | Sumono | KK | 57 | Laki-laki | 4 | SD/tak tamat SD | petani | tidak | tak ada | ya | sawah | 125 | tembok | tidak | tak pakai | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
30 | 3/8/05 | Misbah | Sulimah | Sulimah | Istri | 34 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | buruh | tidak | tak ada | tidak | tak ada | 360 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
KETERANGAN | |||||||||||||||||||||||||
1 = Nama Sampel | 6 = Pendidikan sampel | 11= Jika ya, berupa apa? | 16= Kebiasaan memakai kelambu | 21= obat malaria berasal dari | |||||||||||||||||||||
2 = Status dalam keluarga | 7 = Pekerjaan sampel | 12= Jarak tempat perindukan? | 17= Kebiasaan keluar malam | 22= Hasil pemeriksaan laborat | |||||||||||||||||||||
3 = Umur | 8 = Adakah ternak besar disekitar rumah? | 13= Dinding rumah terbuat dari | 18= pernah menginap di rumah lain | ||||||||||||||||||||||
4 = Jenis Kelamin | 9 = Keberadaan ternak pada malam hari? | 14= Kebiasaan pakai obat nyamuk | 19= Pernah sakit malaria? | ||||||||||||||||||||||
5 = Alamat (RW) | 10= Adakah tempat perindukan? | 15= Obat nyamuk jenis apa? | 20= Kapan sakitnya? |
HASIL PEMERIKSAAN SLADE MALARIA PADA SAMPEL | |||||||||||||||||||||||||
DENGAN LETAK TERNAK TERPISAH (10 m s/d 50 m) | |||||||||||||||||||||||||
DI DESA BUARAN, MAYONG, JEPARA | |||||||||||||||||||||||||
NO | TGL | PEWAWAN | RES | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
CARA | PONDEN | ||||||||||||||||||||||||
1 | 27/7/05 | Warkan | Zamroni | Zamroni | KK | 42 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | petani | ya | terpisah | ya | sungai | 40 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
2 | 27/7/05 | Warkan | Samlawi | Samlawi | KK | 60 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | petani | ya | terpisah | ya | sungai | 30 | tembok | ya | oles | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
3 | 27/7/05 | Warkan | Zumaikah | Zumaikah | Istri | 60 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | buruh | ya | terpisah | ya | sungai | 50 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
4 | 27/7/05 | Warkan | Ngadfiatun | Ngatfiatun | Istri | 30 | perempuan | 1 | tamat SLTP | buruh | ya | terpisah | tidak | tak ada | 300 | tembok | ya | bakar | ya | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
5 | 27/7/05 | Warkan | Sukarti | Sukarti | Istri | 59 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | buruh | ya | terpisah | ya | sungai | 50 | tembok | tidak | tak pakai | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
6 | 27/7/05 | Warkan | Rosidi | Rosidi | KK | 26 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | jasa | ya | terpisah | ya | sawah | 150 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
7 | 27/7/05 | Warkan | Kusdi | Indah Susanti | Anggota kel | 16 | perempuan | 4 | tamat SLTP | tak bekerja | ya | terpisah | ya | sungai | 200 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
8 | 27/7/05 | Warkan | Asnah | Asnah | Istri | 35 | perempuan | 5 | tamat SLTP | buruh | ya | terpisah | tidak | tak ada | 500 | tembok | ya | oles | ya | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
9 | 27/7/05 | Warkan | Rusmiati | Rusmiati | Istri | 36 | perempuan | 5 | SD/tak tamat SD | buruh | ya | terpisah | tidak | tak ada | 500 | tembok | ya | bakar | ya | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
10 | 1/8/05 | Warkan | Kasri | Kasri | KK | 66 | Laki-laki | 5 | SD/tak tamat SD | buruh | ya | terpisah | tidak | tak ada | 400 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
11 | 1/8/05 | Warkan | Muntamah | Muntamah | Istri | 59 | perempuan | 5 | tidak sekolah | buruh | ya | terpisah | tidak | tak ada | 500 | tembok | tidak | tak pakai | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
12 | 1/8/05 | Warkan | Yatimah | Yatimah | Istri | 41 | perempuan | 2 | tamat SLTP | petani | ya | terpisah | tidak | tak ada | 500 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
13 | 1/8/05 | Warkan | Abdul wahid | Abdul wahid | KK | 56 | Laki-laki | 2 | SD/tak tamat SD | petani | ya | terpisah | tidak | tak ada | 460 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
14 | 1/8/05 | Warkan | Mainah | Mainah | Anggota kel | 73 | perempuan | 2 | tidak sekolah | tak bekerja | ya | terpisah | tidak | tak ada | 500 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
15 | 1/8/05 | Warkan | Murni | Murni | Anggota kel | 70 | perempuan | 1 | tidak sekolah | tak bekerja | ya | terpisah | tidak | tak ada | 500 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
16 | 1/8/05 | Warkan | Dahiroh | Dahiroh | Istri | 36 | perempuan | 2 | tamat SLTP | jasa | ya | terpisah | tidak | tak ada | 600 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
17 | 2/8/05 | Warkan | H. Nursholeh | H. Nursholeh | KK | 59 | Laki-laki | 2 | SD/tak tamat SD | petani | ya | terpisah | tidak | tak ada | 600 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
18 | 2/8/05 | Warkan | Munzamil | Munzamil | KK | 34 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | jasa | ya | terpisah | ya | sungai | 180 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
19 | 2/8/05 | Warkan | Busro | Busro | KK | 43 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | petani | ya | terpisah | tidak | tak ada | 210 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
20 | 2/8/05 | Warkan | Hartatik | Hartatik | Istri | 37 | perempuan | 2 | tamat SLTP | petani | ya | terpisah | tidak | tak ada | 320 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
21 | 2/8/05 | Warkan | Sirat | Yusni Fatmala | Anggota kel | 4.0 | perempuan | 1 | tidak sekolah | tak bekerja | ya | terpisah | ya | sungai | 100 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
22 | 2/8/05 | Warkan | Jasran | Edi Utomo | Anggota kel | 2 | Laki-laki | 5 | tidak sekolah | tak bekerja | ya | terpisah | tidak | tak ada | 400 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
23 | 2/8/05 | Warkan | Mahmudah | Mahmudah | Istri | 37 | perempuan | 5 | SD/tak tamat SD | buruh | ya | terpisah | tidak | tak ada | 350 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
24 | 3/8/05 | Warkan | Suhadi | Suhadi | Anggota kel | 15 | Laki-laki | 5 | tamat SLTP | jasa | ya | terpisah | tidak | tak ada | 325 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
25 | 3/8/05 | Warkan | Burkan | Burkan | KK | 32 | Laki-laki | 2 | tamat SLTP | petani | ya | terpisah | tidak | tak ada | 650 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
26 | 3/8/05 | Warkan | Samsuri | Samsuri | KK | 56 | Laki-laki | 2 | SD/tak tamat SD | petani | ya | terpisah | tidak | tak ada | 480 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
27 | 3/8/05 | Warkan | Salbiyah | Salbiyah | Istri | 41 | perempuan | 2 | tamat SLTP | buruh | ya | terpisah | tidak | tak ada | 550 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
28 | 3/8/05 | Warkan | Mastukah | Mastukah | Anggota kel | 13 | perempuan | 4 | SD/tak tamat SD | tak bekerja | ya | terpisah | ya | sawah | 40 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
29 | 3/8/05 | Warkan | Indah Susanti | Indah Susanti | Anggota kel | 17 | perempuan | 4 | tamat SLTP | jasa | ya | terpisah | ya | sawah | 39 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
30 | 3/8/05 | Warkan | Rukiyah | Rukiyah | Istri | 53 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | petani | ya | terpisah | tidak | tak ada | 600 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
KETERANGAN | |||||||||||||||||||||||||
1 = Nama Sampel | 6 = Pendidikan sampel | 11= Jika ya, berupa apa? | 16= Kebiasaan memakai kelambu | 21= obat malaria berasal dari | |||||||||||||||||||||
2 = Status dalam keluarga | 7 = Pekerjaan sampel | 12= Jarak tempat perindukan? | 17= Kebiasaan keluar malam | 22= Hasil pemeriksaan laborat | |||||||||||||||||||||
3 = Umur | 8 = Adakah ternak besar disekitar rumah? | 13= Dinding rumah terbuat dari | 18= pernah menginap di rumah lain | ||||||||||||||||||||||
4 = Jenis Kelamin | 9 = Keberadaan ternak pada malam hari? | 14= Kebiasaan pakai obat nyamuk | 19= Pernah sakit malaria? | ||||||||||||||||||||||
5 = Alamat (RW) | 10= Adakah tempat perindukan? | 15= Obat nyamuk jenis apa? | 20= Kapan sakitnya? |
HASIL PEMERIKSAAN SLADE MALARIA PADA SAMPEL | |||||||||||||||||||||||||
DENGAN LETAK TERNAK MENYATU (Kurang dari 10 m) | |||||||||||||||||||||||||
DI DESA BUARAN, MAYONG, JEPARA | |||||||||||||||||||||||||
NO | TGL | PEWAWAN | RES | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 |
CARA | PONDEN | ||||||||||||||||||||||||
1 | 27/7/05 | Muhtarom | Farikhim | Muawanah | Istri | 32 | perempuan | 1 | tamat SLTP | tak bekerja | ya | menyatu | tidak | tak ada | 500 | tembok | tidak | tak pakai | ya | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
2 | 27/7/05 | Muhtarom | Warisih | Nursalim | Anggota kel | 30 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | jasa | ya | menyatu | ya | sawah | 200 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
3 | 27/7/05 | Muhtarom | Maskar | Warisih | Anggota kel | 80 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | tak bekerja | ya | menyatu | tidak | tak ada | 500 | tembok | tidak | tak pakai | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
4 | 27/7/05 | Muhtarom | Asnawi | Maskar | KK | 50 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | buruh | ya | menyatu | tidak | tak ada | 400 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
5 | 27/7/05 | Muhtarom | Mariah | Asnawi | KK | 32 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | jasa | ya | menyatu | tidak | tak ada | 500 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
6 | 27/7/05 | Muhtarom | Makfuzi | Mariah | Anggota kel | 71 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | tak bekerja | ya | menyatu | ya | sungai | 25 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
7 | 27/7/05 | Muhtarom | Siti Yatinah | Asri | Anggota kel | 57 | perempuan | 1 | tidak sekolah | buruh | ya | menyatu | ya | sungai | 10 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
8 | 27/7/05 | Muhtarom | Ali Sai`I | Siti Yatinah | Istri | 30 | perempuan | 5 | SD/tak tamat SD | jasa | ya | menyatu | tidak | tak ada | 250 | tembok | tidak | tak pakai | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
9 | 1/8/05 | Muhtarom | Masriyah | Muhammad Ikbal | Anggota kel | 2 | Laki-laki | 1 | tidak sekolah | tak bekerja | ya | menyatu | ya | sungai | 150 | tembok | ya | oles | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
10 | 1/8/05 | Muhtarom | Sulas | Masriyah | Istri | 33 | perempuan | 5 | tamat SLTP | buruh | ya | menyatu | tidak | tak ada | 250 | tembok | ya | oles | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
11 | 1/8/05 | Muhtarom | Sri Lestari | Suhadi | Anggota kel | 15 | Laki-laki | 5 | SD/tak tamat SD | tak bekerja | ya | menyatu | ya | sawah | 175 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
12 | 1/8/05 | Muhtarom | Abdul Aziz | Sri Lestari | Istri | 53 | perempuan | 2 | SD/tak tamat SD | tak bekerja | ya | menyatu | tidak | tak ada | 410 | tembok | tidak | tak pakai | ya | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
13 | 1/8/05 | Muhtarom | Sawilah | Kholid SR | Anggota kel | 25 | Laki-laki | 1 | D3 / perguruan tinggi | wiraswasta | ya | menyatu | ya | sungai | 200 | tembok | ya | oles | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
14 | 1/8/05 | Muhtarom | Kosin | Sawilah | Istri | 70 | perempuan | 3 | tidak sekolah | tak bekerja | ya | menyatu | ya | sungai | 125 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
15 | 1/8/05 | Muhtarom | Riswati | Kosin | KK | 58 | Laki-laki | 2 | SD/tak tamat SD | buruh | ya | menyatu | tidak | tak ada | 600 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
16 | 2/8/05 | Muhtarom | Nadlori | Riswati | Istri | 29 | perempuan | 2 | tamat SLTP | jasa | ya | menyatu | ya | sungai | 125 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
17 | 2/8/05 | Muhtarom | Siti Mariam | Nadlori | KK | 44 | Laki-laki | 2 | tamat SLTP | petani | ya | menyatu | tidak | tak ada | 350 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
18 | 2/8/05 | Muhtarom | Tamadi | Siti Mariam | Istri | 40 | perempuan | 1 | tamat SLTP | buruh | ya | menyatu | ya | sungai | 200 | tembok | tidak | tak pakai | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
19 | 2/8/05 | Muhtarom | Khariri | Mintafi Gunawan | Anggota kel | 7 | Laki-laki | 1 | SD/tak tamat SD | tak bekerja | ya | menyatu | tidak | tak ada | 350 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
20 | 2/8/05 | Muhtarom | Khoirum | Khariri | KK | 36 | Laki-laki | 2 | tamat SLTP | jasa | ya | menyatu | tidak | tak ada | 400 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
21 | 2/8/05 | Muhtarom | Dakhori | Khoirum | Istri | 30 | perempuan | 1 | tamat SLTP | buruh | ya | menyatu | ya | sungai | 50 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
22 | 2/8/05 | Muhtarom | Mashadi | Dakhori | KK | 35 | Laki-laki | 4 | SD/tak tamat SD | wiraswasta | ya | menyatu | ya | sawah | 200 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
23 | 3/8/05 | Muhtarom | Khamiroh | Ani Misalatun | Anggota kel | 14 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | tak bekerja | ya | menyatu | ya | sungai | 175 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
24 | 3/8/05 | Muhtarom | Bakrin | Khamiroh | Istri | 50 | perempuan | 5 | tamat SLTP | buruh | ya | menyatu | tidak | tak ada | 500 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
25 | 3/8/05 | Muhtarom | Paesah | Raufah | Anggota kel | 13 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | tak bekerja | ya | menyatu | ya | sungai | 100 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
26 | 3/8/05 | Muhtarom | Mashar | Paesah | Istri | 45 | perempuan | 2 | tamat SLTP | petani | ya | menyatu | tidak | tak ada | 300 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
27 | 3/8/05 | Muhtarom | Warsijan | Maimunatun | Istri | 45 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | buruh | ya | menyatu | ya | sungai | 200 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
28 | 3/8/05 | Muhtarom | Kharifin | Warsijan | KK | 50 | Laki-laki | 4 | SD/tak tamat SD | petani | ya | menyatu | ya | sungai | 60 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
29 | 3/8/05 | Muhtarom | Abdul Rohman | Siti Muyilah | Anggota kel | 14 | perempuan | 1 | SD/tak tamat SD | tak bekerja | ya | menyatu | ya | sungai | 200 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | positif |
30 | 3/8/05 | Muhtarom | Abdul Rohman | Abdul Rohman | KK | 35 | Laki-laki | 1 | tamat SLTP | petani | ya | menyatu | ya | sungai | 100 | tembok | ya | bakar | tidak | tidak | tidak | tidak | 0 | tak pernah sakit | negatif |
KETERANGAN | |||||||||||||||||||||||||
1 = Nama Sampel | 6 = Pendidikan sampel | 11= Jika ya, berupa apa? | 16= Kebiasaan memakai kelambu | 21= obat malaria berasal dari | |||||||||||||||||||||
2 = Status dalam keluarga | 7 = Pekerjaan sampel | 12= Jarak tempat perindukan? | 17= Kebiasaan keluar malam | 22= Hasil pemeriksaan laborat | |||||||||||||||||||||
3 = Umur | 8 = Adakah ternak besar disekitar rumah? | 13= Dinding rumah terbuat dari | 18= pernah menginap di rumah lain | ||||||||||||||||||||||
4 = Jenis Kelamin | 9 = Keberadaan ternak pada malam hari? | 14= Kebiasaan pakai obat nyamuk | 19= Pernah sakit malaria? | ||||||||||||||||||||||
5 = Alamat (RW) | 10= Adakah tempat perindukan? | 15= Obat nyamuk jenis apa? | 20= Kapan sakitnya? |
3. Hasil Keluaran Komputer
Frequency Table
Descriptives
Crosstabs
Crosstabs
|
|||||
|
|||||
|
|
||||||
|
* Mahasiswa FKM UNIMUS
** Dosen FKM UNIMUS
Tinggalkan komentar